Rabu, 24 April 2024
Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa

Elizabeth Patricia Peserta IBMLB, Dari Pemalu Jadi Langganan Juara

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Elizabeth Patricia, pelajar berprestasi dari SMA Katolik Santa Agnes Surabaya, jadi satu di antara peserta IBMLB. Foto: Dok. Patricia

Tidak semua orang yang pendiam dan pemalu, tidak bisa meraih prestasi. Mungkin itu yang bisa digambarkan saat melihat sosok Elizabeth Patricia satu di antara peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa yang digagas Suara Surabaya (SS) dan Universitas Surabaya (Ubaya).

Pelajar kelas 12 SMA Katolik Santa Agnes Surabaya ini sama sekali tidak menyangka, bahwa sederet juara bisa ia capai dengan cepat. Mulai dari Juara 2 Olimpiade Biologi se-Jawa Timur, Juara Favorit Food Technology Journalistic Competition (FTJC) hingga menjadi pencerita (story teller) di Sampoerna Academy Surabaya.

Awalnya, Patricia bukanlah orang yang mudah beradaptasi. Namun karena selama bersekolah di SMA, Patricia selalu ditempatkan kelas yang mana tidak ada temannya di sana, ia selalu dihadapkan dengan suasana baru dan orang-orang baru.

“Kelas 7, 8 dan 9 tidak pernah ditemukan dengan teman yang sama, selalu orang-orang baru dan teman-teman baru,” katanya kepada suarasurabaya.net.

Situasi seperti itu akhirnya membuat Patricia mulai belajar beradaptasi. Lingkungan yang kompetitif juga membuatnya terus mengeksplor kemampuan dirinya. Mulai dari akademik, jurnalistik, seni, sastra hingga ajang Putera Puteri SMA Santa Agnes.

Ajang tersebut menjadi salah satu kenangan berkesan bagi Patricia. Sebagai perempuan yang pemalu, siapa sangka menjadi satu-satunya peserta putri yang lolos untuk maju ke panggung. Untuk maju ke panggung, ada banyak yang harus dipersiapkan. Mulai dari beauty class, fashion show, unjuk bakat, dan sebagainya.

Ia juga belajar bagaimana memberanikan diri untuk berbicara di depan publik.

“Saya juga belajar untuk berani public speaking. Saya belajar untuk intinya ngomong aja dulu, deg-degannya nanti aja. Dan itu yang saya pegang sampai saat ini ketika berbicara di depan umum,” ungkapnya.

Elizabeth Patricia saat mengikuti ajang Putera Puteri SMA Santa Agnes dan menjadi Duta Literasi. Foto: Istimewa

Bahkan ia merasa, apa yang ia raih dalam ajang tersebut seperti mimpi.

“Di situ saya yang tidak punya jiwa feminim diuji untuk keluar dari zona nyaman. Berkesan sekali ketika saya dan teman-teman yang lain bisa pulang sampai pukul 10 malam untuk berlatih. Lalu ketika kami satu per satu maju ke panggung, banyak sorak-sorai tidak terduga dari teman-teman,” kesannya.

Pengalaman kedua yang berkesan menurut Patricia adalah saat ia mengikuti Olimpiade Biologi. Ia dan temannya giat berlatih apalagi ia harus mempelajari mata pelajaran kakak tingkat yang sulit.

Ia juga tak menyangka, bahwa mereka bisa sampai di tahap final dan maju ke atas panggung untuk menjawab pertanyaan dari juri secara lisan.

Perwakilan dari sekolah lain tidak dapat menjawab pertanyaanya dan di situ saya tahu jawabannya tapi saya ragu. Sangat disayangka. Seharusnya jika saya menjawab itu tanpa ragu, kami dapat membawa piala juara 1 ke sekolah kami. Di sana saya belajar untuk lebih percayadiri, berani menjawab, jangan takut salah ataupun gagal,” ujarnya.

Elizabeth Patricia bersama teman-temannya saat menjuari Olimpiade Biologi. Foto: Istimewa

Beberapa pelajaran yang dia peroleh ia ilhami dan dijadikan prinsip hidup Patricia. Salah satunya pentingnya kejujuran dan berusaha total tidak setengah-setengah.

“Yang terpenting jujur, jangan curang. Itu yang saya pegang sampai hari ini. Apapun itu lakukan dengan jujur dan sepenuh hati,” tegasnya.

Ke depan, ia bercita-cita ingin menjadi content creator di media sosial seperti TikTok, Youtube dan Instagram. Ia ingin memberikan hal positif kepada lebih banyak orang. Entah untuk mengedukasi, menghibur, ataupun memberikan solusi tentang permasalahan mental yang sering dihadapi anak-anak muda zaman sekarang.

Selain itu, ia juga ingin membawa dunia desain dan kebiasaan membaca. Patricia ingin berbagi bakat saya dalam desain.

“Saya juga ingin kebiasaan yang baru saya lakukan dan memberi banyak dampak yaitu membaca bisa diterapkan anak-anak zaman sekarang juga,” ujarnya.

Hingga ia kini bertekad, ia akan terus mengembangkan kemampuan dan potensi diri di banyak bidang. Ia tidak akan berhenti mencoba.

“Sampai hari ini saya nggak berhenti belajar dan bereksplor di bidang musik, seni, sastra, saya mencoba banyak hal baru. Kalau kita mau, kita bisa menemukan jalan,” ujarnya.

“Saya percaya generasi muda saat ini adalah generasi muda yang tangguh. Pandemi tidak menghalangi generasi muda untuk berkarya. Kalau saya bisa kalian pasti bisa,” tutupnya.

Untuk diketahui, sebelumnya terdapat 130 peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa yang mendaftar. Ada 99 peserta yang lolos tahap selanjutnya.

Program kolaborasi Suara Surabaya dengan Ubaya ini bisa menginspirasi Kawan Muda di tengah pandemi dengan tujuan membangkitkan semangat kepedulian khususnya kepada Indonesia.

Diharapkan ke depan Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa bisa menjadi wadah bagi anak muda yang memiliki prestasi, karya yang memberikan pengaruh positif baik pada keluarga, lingkungan, serta masyarakat guna mengembangkan soft skill.

Peserta yang lolos tahap selanjutnya kemudian mengikuti virtual gathering, personal development workshop, tes bakat minat dan konsultasi, serta diakhiri dengan leadership training dan awarding.

Peserta juga memiliki peluang mendapatkan beasiswa hingga 100 persen kuliah di Ubaya baik jenjang S1 maupun S2. Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa ini persembahan Suara Surabaya Media dan Universitas Surabaya (Ubaya) The First University In Heart And Mind, didukung Dealer Vespasatya PT Satya Mandiri Motors, dan JETE – Best For Your Gadget.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
29o
Kurs