Minggu, 19 Mei 2024

Guru Bahasa Daerah Masih Minim Inovasi dan Kreativitas

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan mata pelajaran bahasa daerah masuk dalam muatan lokal dan wajib dipelajari siswa dari tingkat SD hingga SMA.

Secara positif peraturan ini menanamkan muatan lokal kedaerahan dimana siswa bisa belajar mengenai kebahasaan dan budaya lokal tempat ia tinggal. Dengan mempelajari bahasa daerah maka anak akan dididik menjadi pribadi yang baik.

“Ini sangat positif dan bisa mendekatkan anak dengan nilai-nilai kedaerahan. Bahasa daerah itu penuh dengan karakter, budi pekerti, unggah-ungguh dan lain sebagainya. Kalau mereka mengerti dan menerapkannya ia akan jadi pribadi yang baik,” jelas Sukarman, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Unesa saat dihubungi Radio Suara SUrabaya.

Namun, untuk penerapannya harus ada upaya dari tenaga pengajar untuk membuat bahasa daerah jadi menyenangkan dipelajari.

Menurut Sukarman, guru bahasa daerah saat ini minim inovasi dan kreativitas, sehingga siswa-siswi kurang tertarik mempelajarinya.

“Rata-rata cara mengajar mereka asal mengajar saja, tidak menjadikan anak-anak suka pada bahasa daerah. padahal Jika ada usaha kreatif membuat anak-anak tertarik dan merasa senang maka bahasa daerah bisa berkembang dan membudaya, tidak kalah dengan bahasa asing lainnya,” terangnya, Minggu (13/7/2014).

Sementara itu, secara kualitas para pengajar mata pelajaran bahasa daerah rata-rata sudah bagus karena sebelum menjadi sarjana mereka sudah diwajibkan paham betul tentang kebahasaan, kesastraan dan kebudayaan daerah. Hanya saja dalam perkembangannya mereka tidak mau belajar lagi, sehingga terkesan kaku, ketinggalan dan membosankan saat mengajar.

Untuk itu di Unesa, sebagai salah universitas di Jatim yang memiliki prodi bahasa daerah kerap melakukan pelatihan pada pengajar agar mereka lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar.

Terkait tenaga pengajar, Sukarman mengaku Jatim memang kekurangan guru bahasa daerah namun, untuk bakal calon guru bahasa daerah lulusan S1, saat ini ada tren peningkatan.

“Minat jadi guru bahasa daerah meningkat. tahun 2014 ini saja yang mendaftar untuk jalur undangan lebih dari 1000 peserta padahal yang diterima hanya 24 orang,” kata dia. (ain/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs