Minggu, 19 Mei 2024

Soal Energi Terbarukan, Negara Lain Lebih Untung dari Indonesia

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Panel pengelolaan tenaga surya. Foto: alumni unhas

Masih belum maksimalnya negeri ini mengelola sumber daya energi terbarukan menjadikan negara lain yang mampu mengelola dengan maksimal menikmati keuntungan. Padahal masyarakat negeri ini juga tergolong tidak boros dalam penggunaannya.

Puguh Iriyanto Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Usaha Energi Baru Terbarukan Kadin Jawa Timur, mengatakan, soal energi, negeri ini tidak boros dalam penggunaannya, justru negara lain yang merasakan keuntungan atas pengelolaan sumber energi negeri ini.

“Jika dibandingkan dengan Singapura, justru Indonesia sejatinya bukan negara yang boros menggunakan sumber energi terbarukan. Tetapi mengapa justru negara lain yang mampu mengelola secara maksimal yang mendapatkan keuntungan,” terangnya dalam diskusi pemanfaat Energi Terbarukan di Graha Kadin Jawa Timur, Kamis (6/11/2014).

Negara lain, lanjut Puguh, memang tidak memiliki sumber-sumber energi terbarukan sebanyak dan sebesar Indonesia. Tetapi negara-negara lain itu memiliki keterampilan serta perangkat lengkap untuk mengelola energi-energi terbarukan. Dan Indonesia hanya menjadi penonton atas keberhasilan negara lain dalam mengelola energi terbarukan.

“Kita hanya melihat, dan menunggu. Karena Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang luar biasa besar itu, tetapi tidak memiliki kemampuan mengelola,” ujar Puguh Iriyanto.

Puguh Iriyanto membenarkan bahwa masih belum berhasilnya Indonesia mengelola dan memanfaatkan sumber energi terbarukan juga dipengaruhi masih mahalnya harga perangkat pendukung pengelolaannya, yang hingga hari ini masih cukup mahal biayanya.

Senada dengan itu, Kurniadi Winarso praktisi energi surya, menyampaikan, harga dan ongkos pembangunan infrastruktur pengelolaan energi terbarukan, seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air serta panas bumi memang masih sangat mahal dan besar harganya.

“Untuk perangkat pengelolaan sumber energi tebarukan, hingga saat ini memang masih cukup mahal. Beberapa komponen memang dapat diproduksi sendiri oleh Indonesia. Tetapi utuk perangkat utamanya masih harus impor dan harganya memang masih mahal,” tegas Kurniadi Winarso.

Tetapi apakah karena harga mahal tersebut kemudian mengharuskan negeri ini tidak dapat mengelola dan memanfaatkan sendiri sumber-sumber energi terbarukan yang cukup besar itu??

“Tentu tidak. Penggunaan dan pengelolaan sederhana masih dapat dilakukan. Hanya saja dibutuhkan komitmen dan konsistensi,” pungkas Kurniadi Winarso.(tok/nif/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
27o
Kurs