Minggu, 19 Mei 2024

Pelarangan Pakaian Bekas Impor Belum Efektif

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi

Rahmat Gobel Menteri Perdagangan mengatakan larangan impor pakaian bekas belum berjalan efektif. Menteri masih melihat pakaian bekas dari luar negeri masih cukup banyak yang beredar di Jakarta dan bahkan sudah menyusup sampai ke daerah-daerah.

Kepada wartawan di Jakarta Minggu (8/2/2015), menteri mengatakan, larangan impor pakaian bekas menjadi salah satu yang menjadi perhatian pemerintah . Selain masalah pakaian bekas, dirinya juga menegaskan impor produk hortikultura juga mendapat perhatian khusus.

“Jangan sampai kasus apel yang terkontaminasi berbakteri ikut hilang karena kasus ini,” kata Menperindag

Khusus untuk impor pakaian bekas, hal itu dapat merendahkan martabat bangsa selain rawan tertularnya penyakit bagi pemakainya.

“Karena harganya yang relatif murah dan terjangkau, pembelinya berbagai lapisan masyarakat tidak hanya golongan tertentu,” kata Rahmat

Di pasar Senin Jakarta misalnya, jaket buatan Taiwan ditawarkan dengan harga Rp40.000 sampai Rp50.000. Celana panjang Rp35.000. Sementara Blazer wanita Rp25.000. Untuk baju tidur wanita buatan taiwan Rp27.500. Harga tu pun masih bisa dinego.

Para pedagang pakaian bekas mengaku mendengar adanya larangan impor pakaian bekas. Tetapi itu tidak menyurutkan niatan pedagang untuk tetap berjualan seperti biasa selama tidak dirazia. (ant/dop/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
26o
Kurs