Jumat, 19 April 2024

Tangkal Seks Bebas Tak Cukup Pendidikan, Butuh Lifeskill

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Dua mahasiswa Canada jadi pemateri bahaya seks bebas. Foto: Totok suarasurabaya.net

Pergaulan bebas berbuntut seks bebas rawan pada masa puber, dan remaja kerap terjebak pada kondisi itu. Menolak ajakan sesat seperti itu butuh lifeskill, bukan sekedar pendidikan.

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) bekerja sama dengan Vancouver Island University Canada (VIU) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hotline Surabaya, gelar lokakarya tentang pubertas dan bahaya seks bebas.

Natalie Bull dan Brittenie Jefferd Moore sebagai pemateri lokakarya bersama sejumlah siswa SMP Praja Mukti Surabaya, Rabu (10/6/2015) hadir di UKWMS.

Natalie menjabarkan 76% dari populasi berusia 15-24 tahun yang terkena HIV adalah kaum perempuan. Hal lain yang mencengangkan adalah sebanyak 2,5 juta penduduk negara berkembang memilih untuk melakukan aborsi saat hamil diluar nikah.

“Hubungan sosial itu sangat penting. Kita perlu menjaga harga diri kita supaya tidak dipandang rendah orang lain,” tegas Natalie ditengah penjelasan materinya.

Dalam materi Positive Self Talk Flowers ini para siswa SMP Praja Mukti diberikan materi mengenai hubungan yang sehat dan tidak sehat, orientasi seksual, peran gender dan juga cara menghadapi pubertas.

Sementara itu Brittenie Jefford Moore menyampaikan materi seputar penyakit akibat hubungan seksual. Tidak hanya itu, Brittenie
mengedukasi peserta cara untuk menolak ajakan berhubungan seksual ataupun perilalu beresiko lainnya seperti minum minuman keras yang kemungkinan dilakukan oleh pacar mereka sendiri.

Menurut Eli Prasetyo Dosen Pendamping Fakultas Psikologi UKWMS kegiatan kali ini tidak mungkin didapatkan dalam waktu singkat disekolah-sekolah.

“Ini adalah hal baru yang tidak bisa didapatkan dari pendidikan seksual yang umumnya disampaikan dalam waktu singkat di sekolah-sekolah. Cara menolak ajakan tidak bertanggung jawab seperti itu adalah lifeskill yang tidak bisa diperoleh hanya dari pendidikan seks sejam dua jam. Ini sangat bermakna untuk siswa,” ujar Eli Prasetyo pada suarasurabaya.net, Rabu (10/6/2015).

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs