Minggu, 19 Mei 2024

ITS Surabaya Raih Peringkat 2 Green Metric World University

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil duduki peringkat II nasional kampus hijau terbaik versi Universitas Indonesia (UI) Green Metric World University.

Capaian spektakuler ini membuat ITS meraih peringkat 43 di antara perguruan tinggi di seluruh dunia dengan total skor 6.370. Peringkat I nasional diraih oleh UI sebagai penyelenggara pemeringkatan.

Dr Irhamah SSi MSi, Kepala Unit Pengelolaan, Pengendaliaan dan Pengawasan Program (P4) ITS, mengatakan bahwa capaian ini tidak lepas dari pengembangan ITS dalam bidang pengelolaan berbasis lingkungan.

Dari enam kategori penilaian, ITS mendapatkan nilai tertinggi pada kategori pendidikan. Irhamah menyebutkan, nilai tertinggi tersebut disebabkan program berkelanjutan ITS, dana penelitian, publikasi dan kegiatan ilmiah, serta kegiatan organisasi mahasiswa yang terkait dengan lingkungan.

Sedangkan, kategori lain yaitu infrastruktur yang didukung dengan pembangunan Green Building yang diterapkan pada bangunan gedung di kampus ITS.

Beberapa penerapan Green Building yang memperkuat penilaian dewan juri tersebut seperti penggunaan solar cell di Gedung Pusat Riset ITS. Gedung tersebut didesain menggunakan solar cell sebagai energi listrik alternatif.

“Gedung di ITS memang saat ini dicanangkan untuk dibangun dengan konsep Green Building,” kata Irhamah, yang juga dosen Departemen Statistika ITS ini.

Selain Gedung Pusat Riset ITS, Masjid Manarul Ilmi ITS juga didesain dengan konsep pencahayaan yang mumpuni. Di mana arsitektur masjid tersebut didesain dengan pelataran yang luas.

Pengelolaan limbah air Masjid Manarul Ilmi juga didaur ulang digunakan sebagai air penyiraman tanaman yang ada di pekarangan masjid.

Untuk kategori transportasi, penggunaan sepeda kampus, jalur pejalan kaki dan pengguna sepeda, edukasi keamanan berkendara dengan banner yang tersebar di sudut kampus dan transportasi internal dalam kampus menjadi program ITS yang berhasil memikat hati para dewan juri.

Sementara itu, guna menghasilkan pemeringkatan yang objektif, UI Green Metric memiliki bobot indikator penilaian. Bobot tersebut yaitu infrastruktur (15 persen), energi dan perubahan iklim (21 persen), pengolaan limbah (15 persen), penggunaan air (10 persen), transportasi (18 persen) dan pendidikan (18 persen).

Irhamah optimistis ITS akan terus mempertahankan dan meningkatkan peringkatnya baik secara nasional atau pun dunia. Peningkatan dari segi kuantitas dan kualitas kegiatan pengelolaan lingkungan menjadi upaya ITS untuk meningkatkan peringkat.

“Kuantitas dan kualitas akan kita tingkatkan sebagai bentuk keseriusan ITS nantinya. Jadi, tidak hanya jumlah tapi juga mutu akan kita tingkatkan,” kata Irhamah.

Satu diantara program ITS yang memerhatikan pengembangan lingkungan, sambung Irhamah adalah ITS Smart Eco Campus. Program tersebut, menurut Irhamah, menjadi branding bahwa ITS juga peduli terhadap berbagai kegiatan berbasis lingkungan atau green movement.

Menanggapi prestasi itu, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, Rektor ITS Surabaya mengatakan bahwa pencanangan program smart eco-campus tidak hanya mengupayakan kampus yang bersih dan hijau.

“Namun juga harus bisa memerhatikan aspek pengelolaan sumberdaya agar dapat lebih berkelanjutan,” kata Joni.

Beberapa hal, imbuh Joni, yang berkaitan dengan penataan lingkungan dilakukan secara lebih terkendali dan efektif. Terutama air, listrik dan kertas serta pengelolaan lalu lintas di dalam kampus.

Di samping itu, perlahan tapi pasti pendistribusian kewajiban pengelolaan secara menyeluruh juga ikut melibatkan berbagai strata manajemen kampus.

“ITS sudah berhasil meningkatkan peringkat Green Metric-nya secara nyata sehingga mencapai posisi kedua di antara kampus di Indonesia. Alhamdulillah hasil dari program ini sudah mulai kelihatan saat ini,” kata Joni.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs