Selasa, 21 Mei 2024

Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Pertahanan

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Vladimir Putin di Bucherov Rucey kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia. Foto: Biro Pers

Mengawali kunjungan kerja di Sochi, Federasi Rusia, Joko Widodo Presiden melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Vladimir Putin di Bucherov Rucey kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia.

Dalam pertemuan ini Jokowi menyampaikan apresiasi atas pandangan Presiden Putin yang sangat konstruktif terhadap kelapa sawit. “Saya berharap kebijakan Yang Mulia dapat diteruskan sehingga ekspor sawit Indonesia dapat berkelanjutan,” kata Presiden seperti dalam release yang diterima suarasurabaya.net.

Ekspor sawit Indonesia ke Rusia, merupakan ekspor sawit terbesar dengan nilai lebih dari USD 480 juta pada tahun 2015 dan telah mendatangkan manfaat bagi kedua negara.

Pada kesempatan ini, Jokowi menyampaikan keinginan Indonesia untuk membeli properti di Moskow yang akan digunakan sebagai Gedung Kedutaan Besar Indonesia dan Wisma Duta Besar di Moskow.

Presiden berharap agar rencana ini difasilitasi oleh Pemerintah Rusia.

Sementara itu, dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menekankan pada dua bidang kerja sama, yakni kerja sama di bidang ekonomi serta pertahanan dan keamanan.

Jokowi mengatakan, Indonesia dan Rusia adalah anggota G20 sehingga kedua negara berkepentingan untuk berkontribusi dalam pemulihan perekonomian global.

Jokowi mencatat terjadinya penurunan total nilai perdagangan bilateral, dari USD 2,64 miliar di tahun 2014, menjadi USD 1,98 miliar pada tahun 2015, atau turun sekitar 25%.

Oleh karena itu, Presiden menyampaikan bahwa perlu didorong peningkatan perdagangan bilateral yang berimbang dan saling menguntungkan.

Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan adalah menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif, termasuk untuk minyak kelapa sawit, ikan, dan produk pertanian. Disamping itu perlu juga dibuka akses pasar yang lebih besar serta meningkatkan kontak dan perdagangan langsung antar pelaku usaha.

Di bidang investasi, presiden mencatat juga penurunan nilai investasi Rusia di Indonesia,

Masih di bidang investasi, Presiden berharap, selain pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur, investasi Rusia dapat diarahkan ke bidang lain seperti pembangunan alumunium smelter di Kalimantan Barat, energi, dan infrastruktur.

Mengenai kerja sama maritim, Presiden menyambut baik ketertarikan Rusia untuk kerja sama maritim.

Kerjasama tersebut, dapat dilakukan antara lain dengan pengembangan sumber daya dan infrastruktur kelautan dan perikanan, pembangunan dan pelabuhan.

Di bidang pariwisata, kedua presiden sepakat untuk meningkatkan kerjasama dibidang pariwisata.

Sementara itu di bidang pertahanan, Presiden Jokowi menekankan bahwa kerja sama hendaknya tidak hanya pengadaan alutsista, namun juga mencakup alih teknologi, produksi bersama, pendidikan, pelatihan, dan pertukaran perwira siswa.

Kerja sama juga diharapkan dilakukan juga di bidang pembentukan pusat layanan pemeliharaan dan perbaikan alutsista di Indonesia

Kedua presiden juga sepakat meningkatkan pertukaran data intelijen dalam rangka pemberantasan terorisme.

Menutup pertemuan, Presiden Joko Widodo mengundang Presiden Vladimir Putin untuk berkunjung ke Indonesia. (jos/dwi/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
32o
Kurs