Minggu, 19 Mei 2024

Jenazah Pedagang Bensin Penderita Epilepsi Ditemukan di Selokan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Jenazah Ervin yang ditemukan meninggal dalam kondisi tertelungkup di dalam Selokan dekat Masjid. Foto: Andika via Facebook e100

Ervin Ardiyanto (39) pedagang bensin eceran ditemukan meninggal dalam keadaan telungkup di selokan tidak jauh dari masjid A Yani Jalan Sidoyoso V, Minggu (17/7/2016) sore. Pria penderita epilepsi ini diketahui sudah tiga kali ini mengalami kejang setelah salat di masjid itu.

Kompol Herman Hosnol Kapolsek Simokerto mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi polisi, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh jenazah Ervin. Sementara, berdasarkan keterangan keluarga almarhum Ervin, peristiwa serupa sebelumnya juga sudah pernah terjadi di lokasi yang sama usai almarhum salat di masjid.

“Keterangan dari keluarganya, almarhum punya penyakit epilepsi sejak 1996. Almarhum ini sering salat di Masjid itu, dan setiap salat tidak langsung pulang. Sudah tiga kali terjadi penyakitnya kambuh seperti ini, mungkin karena kecapekan. Terakhir sekitar sebulan lalu,” ujar Herman kepada suarasurabaya.net.

Ervin yang berdagang bensin eceran di depan rumahnya di Jalan Tenggumung Wetan Gang Merpati III, Minggu siang tadi usai salat zuhur tidak segera pulang ke rumahnya.

Sudah lama Rukaiyah (54), ibu almarhum, melarangnya mengendarai sepeda motor karena penyakit epilepsi. Karena itu, almarhum selalu berjalan kaki dari rumahnya di Tenggumung Wetan menuju ke Masjid A Yani di Jalan Sidoyoso V. Seringnya Ervin salat di masjid itu dibenarkan oleh pengurus masjid.

Seperti biasa, usai mengikuti salat zuhur berjamaah di Masjid itu, Ervin beristirahat sebentar. Kemudian dia bermaksud pulang. Diduga, saat itulah epilepsi yang dia derita kambuh. Diduga Ervin kolaps kemudian jatuh tertelungkup di dalam selokan hingga ditemukan oleh warga setempat dalam kondisi sudah meninggal.

Jenazah Ervin, anak ketiga dari empat bersaudara putra Rukaiyah telah dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo. Kompol Herman mengatakan, sesuai prosedur seharusnya jenazah diautopsi. Namun, hal ini bergantung dari kesediaan keluarga. “Karena hasil temuan memang tidak ada tanda kekerasan,” katanya.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
31o
Kurs