Minggu, 19 Mei 2024

Sambang Kampung Lawas Memasakinikan Masa Lalu

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Freddy H. Istanto Direktur Surabaya Herritage ingatkan pentingnya menjaga bangunan bersejarah. Foto: Totok suarasurabaya.net

Dengan konsep memasakinikan masa lalu, kegiatan travelling seminar bertajuk Sambang Kampung Lawas dengan mengunjungi beberapa kawasan lama Surabaya serta menyaksikan bangunan-bangunan bersejarah, digelar Jumat (29/4/2016) jelang HUT Surabaya.

Freddy H. Istanto Direktur Surabaya Herritage yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa adalah kewajiban setiap warga negara untuk ikut menjaga kelestarian bangunan cagar budaya yang ada di Surabaya.

“Pemerintah kota, masyarakat punya tanggung jawab untuk ikut menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah atau bangunan cagar budaya termasuk kampung-kampung lawas. Ini penting dilakukan,” kata Freddy.

Dengan konsep memasakinikan masa lalu, diharapkan keberadaan bangunan bersejarah tidak sampai hilang demi kemajuan atau kehadiran bangunan lainnya.

Bergerak dari kawasan Taman Jayengrono Jembatan Merah berlanjut ke kawasan Jl. Bongkaran, rombongan Sambang Kampung Lawas menuju Penjara Kalisosok.

Armudji Ketua DPRD Surabaya yang juga ikut, mengajak warga kota maupun pemerintah kota untuk saling bahu mambahu dan bersinergi melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini.

“Sehingga meskipun Kota Surabaya terus berkembang menjadi kota modern, namun Surabaya tetap mempertahankan nilai nilai budaya yang ada. Termasuk menyelamatkan berbagai bangunan bersejarahnya. Ini tugas kita semua,” ujar Armudji.

Sementara itu ditambahkan Isa Anshori Sekretaris Rek Ayo Rek yang juga pemerhati pendidikan bahwa hadirnya bangunan modern seperti mall dan hotel serta gedung-gedung perkantoran baru seharusnya bisa memadukan konsep kota tua Surabaya dengan modernitas.

“Sehingga Surabaya sebagai kota yang syarat peninggalan cagar budaya tetap bisa dinikmati warga masyarakat ditengah tengah arus modernisasi. Dengan konsep bersinergi seperti itu, Surabaya diharapkan akan menjadi laboratorium cagar budaya dan menjadi tempat belajar sejarah,” kata Isa Anshori.

Kegiatan yang digagas komunitas peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR), selain dihadiri Armudji, Freddy H. Istanto dan Isa Anshori, juga diikuti M. Machmud anggota komisi C, AH Thony serta Sachiroel Alim pengamat kebijakan publik.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
27o
Kurs