Minggu, 28 April 2024

Sambut Hari Santri Nasional PT KAI Gelar Lomba Busana Muslim

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
ilustrasi

Menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober, PT Kereta Api Indonesia Persero (Persero) Daop 8 Surabaya menyelenggarakan lomba peragaan busana muslim di Stasiun Mojokerto, Kamis (20/10/2016).

Sekurangnya 150 pelajar putra dan putri setingkat SMP sederajat se Kota Mojokerto dijadwalkan mengikuti lomba yang nantinya memang digelar di stasiun kereta api Kota Mojokerto tersebut.

Lomba busan amuslim ini digelar dengan tujuan membangun kreativitas dan rasa percaya diri dikalangan siswi dalam menggunakan busana muslim untuk sehari-hari maupun aktivitas di sekolah.

“Selain itu juga lomba ini kami gelar agar siswi terbiasa menggunakan busan amuslim sesuai dengan Syariah Islam sejak dini sekaligus menyalurkan bakat bagi siswa siswi yang memiliki jiwa seni khususnya di bidang fashion,” kata Gatut Sutiyatmoko Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya.

Lomba busana muslim kali ini diakui Gatut juga untuk menginformasikan berbagai aktivitas PT KAI khususnya dan aktivitas disekitar stasiun Kota Mojokerto pada umumnya. Dan diharapkan kegiatan ini memberikan wadah positif bagi generasi muda dan masyarakat.

“Sekaligus ini ajang promosi bernuansa Islami sesuai dengan peringatan Hari Santri Nasional tersebut. Disamping itu, juga sebagai ajang sosialisasi tentang keselamatan perjalanan kereta api untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat turut menjaga keamanan dan kelancaran perjalanan kereta api,” pungkas Gatut.

Sementara itu, Gatut mengingatkan bahwa keterlibatan santri atau para tokoh muslim dalam kaitannya dengan perkeretaapiaan di negeri ini sudha berlangsung sejak lama.

Gatut mencontohkan, nama kereta api Bangunkarta yang merupakan kereta kelas eksekutif relasi Surabaya Gubeng-Gambir, dalam sejarahnya nama itu diberikan oleh Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid Presiden ke 4 Republik Indonesia.

“Sesuuai catatan sejarah, nama Bangunkarta diberikan oleh tokoh Muslim Indonesia sekaligus Presiden RI ke-empat, yakni KH Abdurrahman Wahid atau lebih akrab dikenal oleh masyarakat dengan panggilan Gus Dur,” ujar Gatut pada suarasurabaya.net, Rabu (19/10/2016).

Bangunkarta, lanjut Gatut merupakan singkatan dari nama stasiun asal dan tujuan kereta api yaitu, Surabaya, Jombang, Madiun dan Jakarta yang awalnya untuk mengakomodir para santri dari Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang akan bepergian menuju ke Ibu Kota Jakarta.(tok/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs