Minggu, 26 Mei 2024

Pelajar Singapura Belajar Batik di SMAN 21 Surabaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara pelajar Singapura (berkaos biru) mencoba membatik menggunakan canting di SMAN 21 Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Sekurangnya 40 pelajar bersama guru pendamping asal Loyang Secondary School Singapore, Selasa (14/3/2017) hadir di SMAN 21 Surabaya dalam rangka visiting educational sekaligus melihat dari dekat proses pembuatan batik.

“Mereka juga kami ajak untuk ikut serta mencoba membuat batik. Meskipun proses membatik yang mereka kerjakan untuk kain ukuran saputangan saja, tetapi yang terpenting mereka melihat dan ikut mencoba bagaimana proses batik dibuat,” terang Mohammad Arifina Waka Kesiswaaan Bidang Kurikulum SMAN 21 Surabaya.

Setelah melakukan seremonial perkenalan dengan sekolah dan masing-masing guru pengajar, pelajar asal Singapura itu bergabung dengan pelajar SMAN 21 Surabaya untuk mengerjakan pembuatan batik.

Masing-masing siswa diberi kain putih yang sudah ditandai dengan sketsa pinsil, guna memudahkan proses membatik yang akan mereka kerjakan. Sebuah kompor kecil lengkap dengan lilin cair diletakkan di tengah-tengah masing-masing kelompok siswa antara 4 sampai 6 orang.

Sebelum membatik, siswa SMAN 21 memberikan sedikit arahan bagaimana menempatkan lilin cair diatas kain putih menggunakan canting, alat khusus yang digunakan untuk membuat batik yang memang bagian tidak terpisahkan dari proses membatik.

Kayra satu diantara pelajar asal Loyang Secondary School of Singapore, mengaku senang mengetahui proses pembuatan batik meskipun menurutnya tidak mudah membuat proses membatik.

“Its fun, but not easy to make batik,” ujar Kayra, lalu kembali mencoba melanjutkan proses membatik menggunakan canting.

Sejumlah pelajar lainnya yang juga berasal dari Singapura, menyampaikan komentarnya yang tidak jauh berbeda dengan Kayra.

Sementara itu, ditambahkan Mohammad Arifina bahwa kedatangan pelajar dari luar Indonesia ke SMAN 21 bukanlah yang pertama. “Sebelumnya pelajar SMA dari Korea juga pernah hadir di sekolah kami dan secara khusus juga belajar membatik,” pungkas Mohammad Arifina.(tok/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Minggu, 26 Mei 2024
27o
Kurs