Selasa, 30 April 2024

Risma Ajak Insinyur Surabaya Tampil Majukan Bangsa

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di Gedung eks Siola, Rabu (22/2/2017). Foto: Denza suarasurabaya.net

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengeluhkan sulitnya mencari konsultan Amdal di Indonesia. Menurutnya, di Indonesia ini hanya ada enam konsultan Amdal.

“Saya sampai ngajukan surat empat kali ke Kementerian Lingkungan Hidup. Dua ke menteri yang lama, dua ke menteri yang sekarang, enggak ada respons,” ujarnya di Gedung eks Siola, Rabu (22/2/2017).

Risma menyayangkan hal ini. Padahal, menurutnya, insinyur di Indonesia ini cukup banyak. Dia justru mempertanyakan, lantas ke mana insinyur-insinyur lainnya.

“Cari Konsultan Amdal cek angele (susah sekali). Mosok luwih seneng dadi PNS yang rawan tersangkut korupsi?” Ujarnya di hadapan anggota Persatuan Insinyur Indonesia Pengurus Cabang Surabaya.

Insinyur, atau teknisi, atau biasa disebut engineer di luar negeri, kata Risma, punya peran penting dalam kehidupan. “Coba, apa yang tidak tergantung pada insinyur? Seluruh proses kehidupan ini ada engineernya,” katanya.

Risma mengajak para insinyur untuk tampil di permukaan dan turut memajukan bangsa, sehingga bangsa Indonesia tidak bergantung pada bangsa lain.

“Panjenengan punya resource (sumber) yang melimpah. Punya ilmu yang bisa mengubah segalanya. Ayo keluarkan kekuatan itu, dan realisasikan kekuatan itu,” katanya.

Sebagai wali kota berlatar belakang keilmuan di bidang teknik, dia mengajak semua insinyur Surabaya yang hadir di Gedung Eks Siola unjuk diri. Menurutnya, banyak hal yang bisa dikerjakan di Surabaya.

“Banyak, banyak. Banyak yang bisa di kerjakan. Contohnya sekarang ini banyak kalangan middle up, yang setiap kali lebaran pulang. Bagaimana caranya mereka bisa memantau rumah yang ditinggal dari jarak jauh, itu juga bisa dikerjakan,” katanya.

Dia mencontohkan, di RS Dr Soewandhie Pemkot Surabaya telah memiliki alat empat dimensi untuk memantau bayi bahkan hingga pada bagian organ dalam.

Risma mengatakan, adanya kelainan pada otak bayi misalnya, sudah bisa diketahui dokter saat bayi masih berada dalam kandungan. Bahkan dokter bisa memantaunya dari jarak jauh melalui smartphone.

“Kami punya itu. Di Surabaya ini, saya tidak pernah impor. Jembatan Surabaya, pengelolaan air, pedestrian, semuanya buatan adik-adik insinyur kita di Surabaya,” ujar Risma seraya mengajak Insinyur tampil membangun bangsa.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
33o
Kurs