Sabtu, 20 April 2024

Khofifah Letakkan Batu Pertama Omah Munir, Museum HAM di Batu

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meletakkan batu pertama Museum HAM Omah Munir di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu, Kota Batu, Minggu (8/12/2019). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meletakkan batu pertama Museum HAM Omah Munir di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu, Kota Batu, Minggu (8/12/2019). Omah Munir, menurutnya, Museum Hak Asasi Manusia (HAM) pertama di Indonesia.

Dia letakkan batu pertama itu di hadapan Akhmad Taufan Damanik Ketua Komnas HAM RI, Punjul Santoso Wakil Walikota Batu, Suciwati Istri Almarhum Munir, perwakilan kompolnas, LPKS dan beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim.

Khofifah mengatakan, Museum HAM Munir bisa menjadi sumber literasi dan edukasi Demokrasi dan HAM bagi masyarakat, agar bisa secara dekat mengetahui bagaimana sejarah perjalanan demokrasi dan penegakan HAM di Indonesia.

Museum ini, rencananya akan dilengkapi dengan teknologi digital augmented reality (AR) sehingga bisa menyajikan sejarah HAM di Indonesia secara kekinian dan komprehensif bagi masyarakat secara luas.

“Keberadaan Museum HAM Munir jadi bagaian penting penyampai informasi, edukasi, literasi sekaligus unsur rekreasi karena didesain sebagai museum digital dengan teknologi AR,” ujarnya dalam keterangan pers tertulis.

Museum Omah Munir menurutnya juga akan berperan melawan lupa tentang Universal Declaration of Human Rights. Selain itu, banyak sudut pandang tentang HAM yang akan memperkaya museum Omah Munir ini. Misalnya dari sudut pandang agama.

Dalam pandangan agama Islam, kata Khofifah, Imam Al-Ghazali merumuskan prinsip pokok universal hak manusia ke dalam lima hal: Hifdzul Aql, yakni kebebasan menyampaikan pendapat; Hifdz Addin, kebebasan memeluk agama; Hifdz Nafs, menjaga jiwa setiap warga bangsa; Hifdz Mal, menjaga hak milik warga negara; dan Hifrz irdi wan Nasl, menjaga martabat dan generasi penerus bangsa.

“Keberadaan Museum HAM Munir juga menguatkan kota Batu menjadi salah satu destinasi wisata edukasi Demokrasi dan HAM, selain wisata alam dan sentra wisata lainnya. Museum ini juga menunjukkan, Kota Batu menjadi salah satu referensi utama pembangunan berkeadilan,” katanya.

Pemprov Jatim, kata Khofifah, mendukung keberadaan Museum HAM Omah Munir dengan menganggarkan biaya pembangunan dalam APBD Provinsi Jawa Timur. Sedangkan lahan tempat museum nini dibangun adalah aset Pemkot Batu.

“Kami berharap, mekanisme pengelolaannya nanti bisa optimal dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Gubernur Perempuan Pertama di Jawa Timur itu.

Akhmad Taufan Damanik Ketua Komnas HAM RI mengatakan, demokrasi dan keterbukaan ekonomi tanpa norma HAM akan menjadi percuma. Tidak akan tercapai cita-cita Pancasila di Sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Keberadaan museum ini meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia, bahwa museum bisa menjadi model di mana budaya, nilai agama, dan HAM bisa bersatu-padu membangun keadilan yang beradab,” katanya.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
28o
Kurs