Sabtu, 27 April 2024

Tim Sinar Adhigana Rebut Juara di Balsa Bridge Commpetition 2019

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim Sinar Adhigana dari Universitas Narotama Surabaya rebut juara di Balsa Bridge Competition 2019. Foto: Istimewa

Tim Sinar Adhigana, dari Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya, rebut juara pertama Balsa Bridge Competition 2019 ajang bergengsi gelaran Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya.

Tim yang terdiri dari Mustafik Ariansya, Cindy Aqtavia, dan Febri Devlia Finuri sukses menggulung sekurangnya 178 tim peserta lainnya dengan struktur jembatan dari kayu Balsa yang mereka buat pada kompetisi tersebut.

Mustafik menyampaikan bahwa jembatan yang mereka buat sebenarnya tidak jauh berbeda dari jembatan biasa sesuai dengan teori jembatan pada umumnya, yaitu menggunakan tipe rangka batang. Namun, memang ada yang sedikit berbeda dari jembatan Tim Sinar Adhigana.

“Jembatan kami memadukan desain rangka batang tipe Pratt dan tipe Howe. Tipe Pratt memiliki batang diagonal yang mengarah ke bawah, sedangkan tipe Howe memiliki struktur batang diagonal yang mengarah ke atas. Jadi kami memadukan kedua tipe itu dalam jembatan yang kami buat,” terang Mustafik.

Dalam waktu 6 jam yang disediakan oleh panitia, Tim Sinar Adhigana berhasil membuat jembatan kayu Balsa meskipun dengan perasaan yang sedikit was-was.

“Karena tim yang lain duluan selesai daripada kami. Untungnya kami bisa tenang mengerjakan jembatan itu sesuai dengan rancangan yang sudah kami coba sebelumnya,” tambah Mustafik.

Sebelumnya, lanjut Mustafik, bersama timnya beberapa kali telah melakukan uji coba, trial and error rancangan yang mereka buat sejak sekitar 2 bulan sebelum lomba atau kompetisi digelar dan berlangsung.

“Tiap kali ada kerusakan, kami langsung perbaiki. Selama uji coba di kampus, jembatan kami kuat menahan beban sampai sekitar 73 kg,” kata Mustafik.

Ditambahkan Cindy Aqtavia bahwa hasil uji di kampus itu masih sempat membuat mereka tidak percaya diri. Pasalnya lawan terberat mereka di kompetisi Balsa Bridge Competition 2019, yaitu tim dari Unisma dan ITS biasanya bisa sampai menahan beban seberat 90 hingga 100 kg.

Namun, ternyata hasil saat babak final justru mengejutkan mereka. “Jembatan kami malah bisa menahan beban seberat 80,5 kg. Cukup jauh dibandingkan dengan juara kedua yang bebannya hanya 68,7 kg,” papar Cindy.

Tentu saja hasil tersebut cukup membuat mereka terkejut, terutama ketika mereka dinobatkan sebagai juara.

“Tentunya sangat senang, apalagi ini adalah kompetisi yang pertama kali saya dan Febri ikuti. Ini menjadi motivasi yang besar buat kami berdua di kompetisi-kompetisi selanjutnya,” pungkas Cindy yang bersama timnya menerima piala serta hadiah, Selasa (14/5/2019).(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs