Selasa, 23 April 2024

Komisi D Minta Pemkot Segera Salurkan Dana Pembantu Warga Terdampak Covid-19

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Posko Covid-19 Pemkot Surabaya yang terus mengalir bantuan datang dari berbagai instansi, baik itu perusahaan daerah, swasta, instansi pendidikan, maupun personal. Foto: Istimewa

Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Surabaya meminta Pemkot Surabaya segera merealisasikan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi masyarakat terdampak sosial-ekonomi Covid-19. Anggaran Rp160 miliar untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dirasa belum mencukupi untuk mengcover MBR sebesar 733 ribu jiwa dan masyarakat terkena PHK.

“Masyarakat juga menunggu kapan dana pembantu itu dibagi. Mereka sudah dirumahkan lama. Lalu, berasnya juga belum dibagi,” ujar Khusnul kepada suarasurabaya.net, Sabtu (18/4/2020).

Menurut Khusnul, anggaran Rp160 miliar untuk JPS itu masih kurang. Sebab, data MBR 250 ribu KK atau 733 ribu jiwa itu sesuai dengan SK Wali Kota Tahun 2019. Sedangkan di tahun 2020 belum ada updatenya. Belum lagi data korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin banyak akibat pandemi Covid-19. Misalnya, data yang dia dapat dari Disbudpar menyebutkan ada 268 hotel sedang mengalami penurunan okupansi 60 persen dan terpaksa merumahkan 4.242 karyawannya.

“Anggaran yang disiapkan totalnya Rp 197 miliar, yang Rp160 miliar dibuat jaring pengaman sosial. Menurut saya kurang, karena jumlah MBR segitu banuak, lalu ada data baru warga yang kena PHK,” katanya.

Dia meminta Dinas Sosial Kota Surabaya segera menyusun data terbaru MBR, terkhusus setelah melewati sebulan pandemi Covid-19 di Surabaya. Hal itu harus dilakukan agar warga segera mendapat intervensi tepat sasaran.

“250 ribu KK atau 733 ribu jiwa data MBR itu yang sudah di-SK Wali Kota pada Desember 2019. Belum ada data baru sekarang. Saya minta dinsos mendata kembali dengan membedakan MBR dan orang yang terdampak pandemi,” katanya.

Khusnul juga menyampaikan, bantuan beras dari puluhan donatur juga belum dibagikan ke warga. Padahal warga saat ini sudah kesulitan dan butuh support ekonomi agar selama physical distancing bisa tetap tercukupi kebutuhan dasarnya.

Sementara itu, Eddy Cristijanto Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Surabaya membenarkan bila beras bantuan dari sejumlah donatur belum dibagikan.

“Belum. Tugas bagian pengumpulan di DP5A,” katanya.

Lalu, Chandra Oeratmangun Kepala DP5A dikonfirmasi per hari ini sudah ada 25 donatur yang menyumbang beras. Total bantuan beras sekarang 315.985 Kg atau 300 ton lebih.

“Bantuan belum dibagikan, ini masih terus mengalir dan kami data dari mana saja,” kata Chandra. (bid/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
27o
Kurs