Minggu, 5 Mei 2024

Proyek Dual Fuel BMPP Untuk Elektrifikasi Indonesia Timur Masuk Tahapan Keel Laying

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Proyek pembangunan Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) 60MW Kolaka 1 memasuki tahapan keel laying di Grand Assembly, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero). Foto: Istimewa

Proyek pembangunan Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) 60MW Kolaka 1 memasuki tahapan keel laying (peletakan lunas) di Grand Assembly, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero).

Sutrisno Direktur Rekayasa Umum dan Harkan PT PAL Indonesia (Persero) dalam sambutannya menyampaikan hingga keel laying ini, progres pembangunan Dual Fuel BMPP 60MW Kolaka 1 telah mencapai 44,61 persen.

Pelaksanaan keel laying ini menjadi yang pertama di Indonesia di masa pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat. Keel laying ini sangat penting karena sejak keel laying usia barge yang menjadi platform power plant dihitung.

Sutrisno juga menyatakan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) terus melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan proyek ini terus berjalan sesuai dengan jadwal.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui mitigasi dan langkah-langkah antisipatif terhadap potensi-potensi halangan dalam pengerjaan proyek. Keel laying Dual Fuel BMPP 60 MW Kolaka 1 ditandai dengan loading 3 block di Graving Dock Semarang – PT PAL Indonesia (Persero).

Sementara itu dalam sambutannya, Adi Supriono Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power menyatakan apresiasi kepada PT PAL Indonesia (Persero) atas komitmennya untuk terus mengerjakan proyek Dual Fuel BMPP di tengah pandemi Covid-19.

Dual Fuel BMPP sangat vital dan menjadi bagian dalam Program Elektrifikasi Nasional Joko Widodo Presiden yang akan diproyeksikan di wilayah-wilayah terpencil atau remote area. Terlebih pada masa pandemi ini, Dual Fuel BMPP menjadi sangat strategis untuk memastikan kelancaran penanganan medis di wilayah terpencil.

Pasokan listrik dari Dual Fuel BMPP akan memastikan berfungsinya alat-alat medis dan penunjang seperti ventilator dan kelistrikan di fasilitas-fasilitas kesehatan.

Dual Fuel BMPP 60MW memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 6 x Dual Fuel Engine 20V34DF. Sementara Dual Fuel BMPP 30 MW memiliki memiliki panjang 54 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 3 x Dual Fuel Engine 20V34DF. Dual Fuel BMPP 60 MW Kolaka 1 ini merupakan salah satu dari tiga Dual Fuel BMPP 150 MW yang dipesan oleh PT Indonesia Power kepada PT PAL Indonesia (Persero).

Dual Fuel BMPP memiliki dimensi yang compact dan sarat barge rendah yang cocok untuk daerah terpencil, BMPP ini juga memiliki keunggulan fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, dapat dioperasikan dengan mode BBM atau diesel atau mode Gas tanpa perlu mematikan pembangkit dan tanpa kedip, memiliki Heat Rate dan Spesific Fuel Consumption (SFC) yang sangat efisien serta mampu dioperasikan secara terus-menerus tanpa docking repair selama 20 tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan atau mengganti pembangkit terapung di beberapa wilayah Indonesia. (bas/ang/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
31o
Kurs