Kamis, 28 Maret 2024

Tim Gabungan Sediakan Kendaraan Khusus untuk Angkut Pelanggar Kembali ke Rumah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Posko sterilisasi di kawasan Frontage Road Ahmad Yani, Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya akan memberlakukan karantina wilayah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Caranya dengan screening kendaraan dan masyarakat yang akan masuk kota di 19 pintu masuk. Foto : Istimewa

Tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri akan menyediakan kendaraan khusus bagi penumpang yang didapati melanggar aturan berkendara dan larangan mudik sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, Selasa (28/4/2020) besok.

Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, penindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di lokasi check point yang dapat memicu terjadinya kerumunan dan meningkatkan risiko penularan Covid-19.

“Karena ada penindakan, maka jangan sampai itu jadi titik kerumuman. Maka TNI/Polri akan menyiapkan kendaraan-kendaraan yang akan mengembalikan penumpang yang melanggar dari check point sampai ke rumah,” kata Trunoyudo kepada Radio Suara Surabaya, Senin (27/4/2020).

Selain itu, mengembalikan para pelanggar ke rumah juga untuk mengantisipasi adanya pelanggar yang membandel dan tetap melanjutkan perjalanan, baik bagi kendaraan motor yang berboncengan maupun jumlah penumpang yang lebih dari 50% kapasitas mobil atau angkutan umum.

Trunoyudo mengatakan, penindakan ini harus dilakukan agar penerapan PSBB dapat berjalan secara efektif dengan meminimalisir bahkan meniadakan warga yang nekat melanggar aturan.

Sedangkan untuk pekerja dari luar kota yang terpaksa bekerja karena pekerjaan tidak bisa dilakukan dari rumah, maka mereka diminta untuk membawa surat tugas dari kantor dan tetap menjalani protokol kesehatan.

“Karenanya pengusaha diminta memberi perhatian tentang ini. Kerja juga harus mengikuti protokol dan protap yang ada,” tambahnya.

Seperti yang terjadi saat ia bersama Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dan jajaran memantau arus mudik di jalur Tol Ngawi. Banyak kendaraan yang akhirnya diminta kembali karena melanggar aturan larangan mudik.

“Untuk saat ini semua butuh kesadaran dari masyarakat. Kalau kita kasihan pada salah aspek, maka aspek lainnya yang lebih luas seperti kemaslahatan orang banyak, kesehatan orang, itu lebih terancam,” ujarnya.(tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
28o
Kurs