Kamis, 9 Mei 2024

Anak Gajah yang Belalainya Putus karena Jerat Pemburu Akhirnya Mati

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Kondisi anak gajah yang terkena jeratan di Desa Alue Meuraksa Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya, Minggu (14/11/2021). Foto: Antara

Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang beberapa hari lalu terjerat di kawasan hutan Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, mati setelah dua hari dirawat di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar.

“Iya tadi pagi saya dikasih kabar bahwa gajahnya sudah mati. Tim dokter juga sedang melakukan nekropsi,” kata Agus Ariyanto Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh di Banda Aceh, Selasa (16/11/2021).

Agus menjelaskan anak gajah sumatera berusia sekitar satu tahun tersebut mati saat dalam proses perawatan medis, dengan kondisi belalai yang nyaris putus akibat terkena jeratan.

Anak gajah itu dibawa ke PLG Saree pada Minggu (14/11/2021), dengan kondisi belalai nyaris putus, sehingga membuat gajah susah makan dan kondisi tubuh juga kurus.

BKSDA Aceh membawa ke PLG Saree dengan harapan anak gajah tersebut bisa tertangani dengan baik.

“Jadi belalainya sudah membusuk, nyaris putus, makanya kita bawa ke sana untuk penanganan medis. Katanya dua hari ini kondisinya cukup bagus, cuma penyebaran infeksinya itu, karena kan sudah lama (terjerat),” kata Agus seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, petugas BKSDA Aceh berhasil menyelamatkan seekor anak gajah terkena jeratan yang menyebabkan belalainya nyaris putus.

Agus Arianto Kepala BKSDA Aceh di Aceh Jaya, Minggu (14/11/2021), mengatakan pihaknya menerima informasi dari masyarakat pada Sabtu (13/11/2021), terlihat seekor anak gajah bergerak sendiri (terpisah dari rombongan) dengan kondisi terluka di bagian belalai dan terlihat sisa jerat yang masih menempel di bagian belalai di wilayah Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.

Tim yang terdiri dari personel BKSDA Aceh, personel medis, Resort Aceh Jaya dan CRU Sampoiniet, BKPH Teunom-KPH I, CRU Aceh, PKSL FKH-USK, serta masyarakat waktu itu langsung melakukan upaya pencarian dalam rangka penyelamatan anak gajah liar tersebut.

Menurut dia anak gajah tersebut baru ditemukan pada Minggu, (14/11/2021) sekitar pukul 14.00 WIB di wilayah Desa Alue Meuraksa.

“Tim berhasil menemukan anak gajah liar tersebut dan melakukan upaya pembiusan untuk dapat dilakukan penanganan medis dan pelepasan jerat yang masih menempel di belalainya,” kata Agus.

Hasil observasi tim medis diketahui bahwa anak gajah liar dengan jenis kelamin betina berusia sekitar 1 tahun mengalami luka serius akibat terkena jerat pada bagian tengah belalai yang diperkirakan luka tersebut sudah berlangsung lama.

“Berdasarkan pertimbangan tim medis bahwa anak gajah liar perlu mendapatkan perawatan medis lanjutan dan harus dievakuasi ke PLG Saree, Aceh Besar,” katanya.(ant/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 9 Mei 2024
29o
Kurs