Jumat, 19 April 2024

Dinkes Jember Investigasi Kasus Siswa SMA Meninggal Usai Vaksin

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Jember dr Lilik Lailiyah (tengah) saat di Kantor Pemkab Jember, Selasa petang (5/10/2021). Foto : Antara

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur melakukan investigasi terkait kasus meninggalnya seorang siswa SMA yang bernama Ananda Rahel Pratama (15) setelah sebelumnya mendapatkan vaksinasi Covid-19

“Kami sudah menerima laporan terkait hal itu dan sudah melakukan investigasi dengan meminta keterangan sejumlah pihak mulai dari petugas kesehatan hingga keluarga korban,” kata dr Lilik Lailiyah Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember, dikutip dari Antara,  Selasa (5/10/2021).

Dokter Lilik mengatakan tim investigasi telah melakukan klarifikasi kepada tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi dan pihak rumah sakit untuk memastikan apakah meninggalnya efek dari vaksin atau tidak.

“Setelah melakukan konfirmasi ke pihak rumah sakit ternyata penyebab meningglanya bukan karena vaksin, namun tim masih melakukan investigasi lebih lanjut,” kata dr Lilik.

Sebelumnya keluarga korban didampingi Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) RI Cabang Jember dan penasehat hukumnya menyampaikan pernyataan terkait meninggalnya Rahel Pratama.

“Setelah melakukan vaksinasi, korban mengalami penurunan daya tahan tubuh yang berlangsung hingga delapan hari dan selanjutnya dilarikan ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Balung dengan kondisi Rahel sudah kritis dan tidak sempat tertolong,” ungkap Achmad Sarifudin Malik penasehat hukum LPK.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Ananda Rahel Pratama melakukan vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri Kencong pada 10 September 2021 yang difasilitasi oleh Puskesmas Cakru, Kec. Kencong.

Sesuai dengan SOP Nakes dalam melaksanakan vaksin yakni melakukan screening kepada warga yang akan divaksin. Dengan mengisi form riwayat kesehatan dan menjawab sejumlah pertanyaat terkait penyakit yang diderita.

Achmad Sarifudin, keluarga Rahel Pratama menyesalkan sikap arogan petugas kesehatan yang takziah ke rumah yang menyebabkan perselisihan di tengah kondisi yang berduka.

“Awalnya pihak keluarga ikhlas menerima kejadian itu, namun menjadi marah karena ucapan salah satu tenaga kesehatan yang menyebabkan perselisihan,” tutur Sarifudin.(ant/wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs