Sabtu, 20 April 2024

Kemendes PDTT Upayakan Pertumbuhan BUMDes Berorientasi Ekspor

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Abdul Halim Iskandar Transmigrasi (Mendes PDTT). Foto: Istimewa

Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong terciptanya lebih banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berorientasi ekspor.

Abdul Halim Iskandar Menteri Desa PDTT mengatakan, pihaknya terus melakukan konsolidasi supaya semakin banyak BUMDes meningkatkan komoditas ekspor. Menurutnya, hal itu juga tergantung potensi unggulan dari suatu desa.

“Kami akan terus konsolidasi supaya semakin banyak BUMDes menggalakkan komoditas ekspor. Ini juga tergantung dengan data-data, tentang potensi desa, potensi unggulan desa,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/6/2021).

Salah satu yang sudah melakukan ekspor, sambung Abdul Halim, BUMDes dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan komoditas ekspor Vanila.

Lebih lanjut, Menteri Desa menilai di tengah pandemi Covid-19 BUMDes punya peran penting untuk memulihkan perekonomian nasional. Apalagi, posisi BUMDes sekarang sudah berbadan hukum seperti BUMN dan BUMD, walau pun berbeda tingkatannya.

“Misalnya dalam hal pengelolaan air, di tingkat nasional dikelola BUMN, pengelolaan air di tingkat kabupaten atau provinsi oleh BUMD, pengelolaan air di tingkat Desa maupun antardesa dikelola oleh BUMDes atau pun BUMDes Bersama,” katanya.

Unit usaha BUMDes, sambung menteri yang akrab disapa Gus Halim, bisa di sektor pariwisata, jasa, simpan pinjam dan sebagainya.

Menteri Desa menegaskan, pihaknya tidak membatasi kerja sama yang dilakukan antardesa, bahkan lintas kabupaten mau pun provinsi untuk membentuk BUMDes Bersama.

Dia menyebut contoh, desa di Sidoarjo bisa saja membangun kerja sama dengan desa di NTT, dengan desa di Papua atau Aceh. Syaratnya, desa-desa yang bekerja sama punya kesamaan potensi dan produk unggulan.

Untuk mewujudkan kerja sama desa lintas wilayah, Kementerian Desa PDTT mengupayakan pemutakhiran data berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) Desa, yang dipakai sebagai acuan.

“Dari mana kita bisa tahu tentang potensi? Kuncinya ada pada data,” ujarnya.(rid/den)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
27o
Kurs