Jumat, 26 April 2024

Mahasiswa Delapan Negara Pamerkan Beragam Desain Interior Bertema New Normal

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu di antara karya mahasiswa dalam Design for The New Normal. Katutup Chair karya Nicole Nuryadin mahasiswi UK Petra. Foto: Humas UK Petra

“Design for the New Normal” adalah tema pameran virtual internasional, studio produk desain interior for workspace, yang digelar mahasiswa program studi Desain Interior UK Petra melibatkan mahasiswa desain dari tujuh negara lain. Pameran yang berlangsung sampai Sabtu (26/6/2021) mendatang ini digelar secara virtual.

“Pameran ini menampilkan 71 karya mahasiswa dari 18 universitas yang berbeda di delapan negara. Delapan negara ini di antaranya Taiwan, Australia, Inggris, Georgia, Jepang, Belanda, Singapura, dan Indonesia,” kata Grace Mulyono Ketua Panitia Acara, Jumat (25/6/2021).

Grace menceritakan, pameran soal produk interior dan desain tata ruang ini muncul karena tergelitik proses bekerja dan beraktivitas selama masa New Normal di tengah pandemi Covid-19 yang belum tuntas.

Kini, kebanyakan orang bekerja dari rumah. Pameran yang sebenarnya masih merupakan bagian dari mata kuliah Interior product Design for Workspace ini menyajikan beragam fasilitas kerja dari perspektif mahasiswa melalui lensa kreatif.

“Pameran ini mengangkat karya desainer-desainer muda yang punya solusi desain untuk masa pandemi. Awalnya pameran ini sebenarnya tahapan tes buat mahasiswa prodi Desain Interior UK Petra, tetapi kemudian saya berpikir mengajak kolaborasi teman-teman mahasiswa desain dari berbagai belahan dunia. Agar para mahasiswa ini saling tahu perkembangan dunia desain di seluruh dunia,” papar Grace.

Pengunjung dapat menikmati 37 karya produk interior dan 34 desain ruang untuk masa new normal yang dipamerkan melalui galeri virtual Arstep dengan alamat berikut: petra.id/IPD_International_Virtual_Exhibition.

Hasil karya mahasiswa ini ada yang berupa poster board tetapi ada juga yang mencoba membuat prototip dari bahan cardboard. Keluarannya pun sangat beragam, mulai dari perabot sampai desain ruangan.

Misalnya saja karya milik Aldwin Pranoto dari Desain Produk Interior UK Petra. Dia membuat kursi yang diberi nama Asto. Bukan kursi biasa, kursi duduk-berdiri ini solusi bekerja di masa pandemi.

Asto dirancang semi berdiri sehingga beban tubuh pengguna ditahan oleh punggung, pantat, dan kaki. Uniknya, selain bisa bongkar pasang, kursi Asto juga dapat berfungsi sebagai tangga dan rak buku.

Karya lainnya dari mahasiswa bernama Hanaka Kato dari Mushashino Art University Jepang. Hanaka membuat Wave Chair. Ia membuat satu produk interior yang mampu menghadirkan sensasi outdoor dan indoor meskipun diletakkan dalam rumah.

Adapun 18 universitas yang berpartisipasi dalam pameran internasional ini antara lain National Taichung University of Science and Technology (Taiwan), Sydney Design School (Australia), Sheffield Hallam University (Inggris), Georgian Technical University (Georgia), Musashino Art University (Jepang), juga Saxion University (Belanda).

Selain itu Raffles Design Institutte (Singapura), juga beberapa universitas di Indonesia seperti Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS), Universitas Brawijaya, Universitas Ciputra, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pelita Harapan, Universitas Surabaya, Universitas Tarumanegara, dan UK Petra.

Adapun mahasiswa yang berpartisipasi dalam pameran ini juga beragam. Mulai dari semester empat, enam, hingga delapan. “Semoga dengan adanya pameran ini maka kompetensi dan kontribusi mahasiswa desain dari seluruh dunia di masa pandemi bisa menjadi keberagaman ilmu pengetahuan mengenai perkembangan desain dari negara lain,” kata Grace.(tok/iss/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs