Sabtu, 27 April 2024

Mulai 2022, Kemenkes Fokuskan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Tenaga kesehatan memegang vaksin Sinovac Covid-19. Foto: Antara

Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) urusan Vaksinasi mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan penggunaan vaksin Covid-19 merek Sinovac untuk kelompok anak berusia 6 sampai 11 tahun, mulai Januari tahun depan.

Nantinya, vaksin Covid-19 selain merek Sinovac dialokasikan untuk kelompok masyarakat berusia di atas 11 tahun.

Kebijakan tersebut diambil pemerintah, karena sampai sekarang baru Vaksin Sinovac yang sudah mendapat izin penggunaan darurat untuk anak-anak, dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kami mendorong Vaksin Sinovac ditujukan untuk anak usia 6-11 tahun, jadi kami prioritaskan pada anak mulai Januari 2022. Karena, baru Vaksin Covid-19 Sinovac yang mendapat izin BPOM untuk kelompok anak usia itu,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/12/2021).

Sementara itu, Maxi Rein Rondonuwu Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI menyebut, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun akan dilaksanakan mulai Selasa (14/12/2021), di Jakarta.

Jumlah sasaran di seluruh wilayah DKI Jakarta sekitar 983 ribu anak.

Merujuk data sensus penduduk tahun 2020, Kemenkes menargetkan 26,5 juta anak usia 6-11 tahun di seluruh Tanah Air menerima suntikan vaksin Covid-19.

Sebelumnya, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 6 sampai 11 tahun.

Kemudian, Joko Widodo Presiden menginstruksikan jajarannya segera melaksanakan program vaksinasi untuk kelompok anak-anak di seluruh Indonesia.

Sekadar informasi, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun antara lain bertujuan untuk mencegah sakit berat dan fatalitas.

Kemudian, mencegah penularan pada anggota keluarganya yang belum menerima suntikan vaksin atau yang mempunyai risiko tinggi terinfeksi.

Lalu, mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka, meminimalisir penularan di sekolah atau satuan pendidikan, dan mempercepat tercapainya kekebalan kelompok.(rid/iss/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs