Kamis, 25 April 2024

Pelanggar PPKM Darurat Bakal Dibawa ke Pemakaman Covid dan Bermalam di Liponsos Surabaya

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama tim gabungan dari TNI-Polri bakal menggelar operasi protokol kesehatan malam ini, Sabtu (3/7/2021).

Operasi ini menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 15/2021 dan Keputusan Gubernur Jatim tentang PPKM Darurat.

“Jadi, sifatnya kami menindaklanjuti Inmendagri dan Keputusan Gubernur Jatim terkait PPKM Darurat, yang mana di situ diperintahkan TNI-Polri dan Pemda bergerak. Hari ini kami ikhtiarkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Eri Wali Kota Surabaya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

Menurutnya, kalau sampai pukul 20.00 WIB masih ada tempat usah yang mengizinkan orang duduk atau makan di atas meja dan kursi yang tersedia Pemkot Surabaya terpaksa mengambil tempat duduk itu.

Ini dilakukan karena sesuai dengan aturan PPKM Darurat, setiap tempat usaha makanan dan minuman dilarang melayani pembelian makan di tempat (dine in).

Sedangkan untuk orang yang masih membeli makan dan memakan di tempat, ngopi di warung kopi, atau tidak mengindahkan Protokol Kesehatan, sanksi sosial kembali akan diterapkan.

“Jadi, kalau nanti ada yang melanggar, akan kami bawa ke makam keputih untuk melihat berapa banyak orang Surabaya yang sudah meninggal. Kami ingin tunjukkan, ini lho yang terjadi di Kota Surabaya, sehingga paling tidak saya ingin menyentuh hati warga, jangan sampai dengan kita tidak menjaga prokes, yang kena orang yang kita cintai,” ujarnya.

Setelah memperlihatkan tempat pemakaman Covid-19 di TPU Keputih, para pelanggar itu akan diajak ke Liponsos dan baru pada keesokan harinya akan dilakukan tes usap untuk memastikan status Covid-19.

Selain itu, ia juga berharap kepada anak-anak muda Surabaya yang mungkin imunnya kuat, untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Sebab, tidak ada yang pernah tahu detail kekuatan dan dampak dari virus yang ada.

Di samping itu, Eri memohon maaf kepada seluruh warga Kota Surabaya karena kegiatan mereka untuk sementara harus terhenti. Menurutnya, ini tidak ada maksud lain, hanya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.

Dia pun mengajak warga Kota Surabaya untuk menjalani PPKM Darurat ini dengan disiplin dan kepatuhan yang tinggi. Kalau warga tidak disiplin, kasus Covid-19 akan terus meningkat, dan aturan ini bukan tidak mungkin akan diperpanjang.

“Makanya saya mohon kepada warga Surabaya, ayo jalankan ini, sehingga bisa cepat berhenti. Insyallah ini bisa selesai dalam waktu dua minggu, tapi kalau ini tidak dilakukan dengan disiplin, ini pasti akan terus berlanjut,” tegasnya.

Eri juga mengaku tidak ingin perekonomian Surabaya terhenti. Dia juga tidak ingin pekerjaan untuk mencari nafkah anak-istri warganya terhenti.

Karenanya, dia meminta ketika bekerja mencari nafkah dan menggerakkan perekonomian keluarga harus dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

InsyaAllah kita akan melakukan ini bersama-sama,” ujarnya.(tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
28o
Kurs