Jumat, 19 April 2024

Perluas Manfaat ke Indonesia Timur, ITS-IAIN Fattahul Muluk Papua Jalin Kerja Sama

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tukar cinderamata setelah penandatanganan kerjasama dilakukan secara daring antara ITS dengan IAIN Fattahul Muluk Papua. Foto: Humas ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) secara daring dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua untuk memperluas jangkauan ITS ke wilayah timur Indonesia dalam hal abmas dan kerja sama.

Idrus Alhamid Rektor IAIN Fattahul Muluk menyoroti kalimat mencerdaskan kehidupan bangsa pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Pada kenyataannya, masih banyak anak di Indonesia yang punya keterbelakangan pendidikan, terutama di daerah timur Indonesia.

“Supaya Indonesia ini terasa kebhinekaannya, sekarang ITS dan IAIN Fattahul Muluk berusaha membuktikan hal itu,” ujar ujarnya.

Kebanyakan permasalahan yang terjadi di daerah timur, lanjut Idrus, merupakan permasalahan yang berbasis teknologi.

Pulau Misool contohnya, dulunya adalah tempat yang tidak teraliri listrik dan jika musim kemarau akan kekurangan air bersih.

Padahal dengan melihat potensi alamnya, pulau ini bisa menjadi tempat wisata yang akan menarik turis.

“Akhirnya mahasiswa kami yang tidak punya latar belakang pendidikan teknik dan kelistrikan mengalami kesulitan saat KKN di sana,” papar Idrus.

Hal seperti inilah yang diharapkan bisa diselesaikan dengan adanya kerja sama antara ITS dengan IAIN Fattahul Muluk.

Menanggapi hal itu, Prof Dr Ir Mochamad Ashari Rektor ITS mengungkapkan kesiapannya untuk bekerja sama dan menjalankan rencana-rencana yang nantinya akan memberi manfaat bagi dua pihak dan juga bangsa Indonesia.

“Meskipun jauh dari sisi jarak, namun dengan adanya teknologi kita bisa jadi dekat,” terang Ashari, Sabtu (3/4/2021).

IAIN Fattahul Muluk menjanjikan akan siap membantu dan memfasilitasi proyek ataupun rencana yang dimiliki ITS di timur Indonesia.

Mengingat mereka juga sudah melaksanakan program KKN Nusantara bersama mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jember, Pontianak, dan Palangkaraya.

Selain itu, kesiapan ini diakui karena mereka sudah punya basis dan informasi yang cukup komplit untuk wilayahnya.

Satu di antara kontribusi yang sempat dipikirkan Idrus yaitu mengenai desain rumah layak huni untuk daerah pegunungan di Wamena.

Baginya, kontribusi semacam ini pun akan memberikan impact yang sangat besar apabila bisa dilakukan antara keduanya.

Menurutnya, jika ITS dan IAIN Fattahul Muluk bisa menyumbangkan hal ini tanpa ada sekat agama dan budaya, itu akan menunjukkan kemajemukan sesungguhnya di Indonesia.

Dengan kerja sama ini pun, diharapkan akan menghapus mindset bahwa institusi berbasis agama itu pembelajarannya hanyalah eksklusif untuk kegiatan religius.

“Supaya, anak-anak Papua yang mayoritas nonmuslim pun tidak ragu untuk menuntut pendidikan di IAIN Fattahul Muluk nantinya,” kata Idrus.(tok/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
32o
Kurs