Jumat, 26 April 2024

Sampah dan Pendangkalan Dimensi Saluran Air Jadi Pemicu Banjir di Kota Mojokerto

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Banjir di sekitar kawasan Alun-alun Mojokerto, Rabu (20/1/2021). Foto: Fuad Radio Maja FM

Banjir yang terjadi di beberapa titik jalan di tengah Kota Mojokerto pada Rabu (20/1/2021) malam kemarin diakibatkan karena saluran air tersumbat sampah dan pengurangan dimensi saluran air.

Hal tersebut dikatakan oleh Mashudi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU). Menurutnya, selain hujan dengan curah cukup tinggi dan saluran air tak mampu menampung debit air hujan. Penyebab banjir genangan yang terjadi di beberapa titik jalan di tengah kota Mojokerto disebabkan tersumbatnya saluran oleh sampah.

Tak hanya itu, Mashudi juga menyebut hal tersebut juga diperparah dengan berkurangnya dimensi saluran air.

“Sebabnya, ada di beberapa titik sampah, di antaranya sampah di seputaran saluran Alun-alun, Gajah Mada, Residen Pamuji dan Empunala serta Pemuda juga pengaruh pada pengurangan dimensi saluran,” ungkapnya seperti yang dilaporkan Fuad Radio Maja FM kepada suarasurabaya.net, Kamis (21/01/2021).

Menurut dia, banjir genangan yang terjadi pada Rabu (20/1/2021) malam juga disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga saluran air di beberapa titik tak mampu menampung.

Mashudi menuturkan, dengan adanya genangan tersebut dirinya juga memastikan jika pompa air milik Pemkot Mojokerto berfungsi.

Alhamdulillah tim pengendali banjir kita dengan peralatan dan pompa yang memadai berhasil menangani dilapangkan dengan waktu kurang dari 2 jam genangan sudah berhasil surut dan normal kembali,” tegasnya.

Dalam upaya penanganan, Mashudi menyebut bakal melakukan pembenahan drainase dengan cara meningkatkan kapasitasnya.

“Pemerintah berupaya meningkatkan fungsi drainase dengan pembangunan saluran-saluran di tahun 2021 dalam rangka mengendalikan banjir,” tegasnya.

Dia juga mengharapkan atas partisipasi warga agar menjaga fungsi drainase dan tidak membuang sampah sembarangan.

” Juga berpartisipasi dengan membuat resapan air di masing-masing rumah tangga yang masih memiliki lahan terbuka agar semua air hujan tidak langsung ke saluran, karena tiap tahun lahan resapan selalu berkurang ditambah banyaknya pembangunan,” tegasnya.(fad/tin/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs