Jumat, 26 April 2024

Soal Umrah, DPR Tegaskan Kalau Kesehatan Tetap Harus Diutamakan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ace Hasan Syadzily Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Ace Hasan Syadzily Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI menegaskan kalau kesehatan para calon jamaah umrah tetap hal yang harus diutamakan. Menurut dia, tidak perlu memaksakan diri untuk umrah jika itu membahayakan kesehatan.

“Saya dari awal selalu konsisten, lebih baik selalu mengutamakan kesehatan para calon jamaah umrah daripada kita memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah umrah, apalagi sekarang varian baru Covid-19 yaitu Omicron sedang menyebar,” kata Ace dalam keterangannya, Senin (27/12/2021)

Ace mengatakan, memang pemerintah Arab Saudi telah membuka kesempatan kepada Indonesia untuk mengirimkan jemaah umrah dengan jumlah yang masih sangat terbatas. Jika ingin memanfaatkan hal itu dan mengirim jemaah, tentu harus tetap mengutamakan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Ace menjelaskan, pemerintah Arab Saudi pasti telah mempertegas protokol kesehatan, termasuk soal karantina yang akan diberikan kepada calon jemaah umrah. Selain itu, dalam proses pelaksanan ibadah umrah, pemerintah Arab Saudi juga telah menerapkan aplikasi Tawakkalna.

“Aplikasi Tawakkalna itu harus terintegrasi dengan aplikasi yang dimiliki Indonesia yaitu PeduliLindungi,” ujar dia.

Menurut Ace, sepulang dari Tanah Suci, seharusnya jamaah umrah Indonesia memiliki komitmen untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Satu di antaranya harus bersedia melakukan karantina. Saat ini karantina diberlakukan di Indonesia selama sepuluh hari.

“Tentu bagi kami kalau memang pemerintah dan asosiasi (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) kekeh (bersikeras) ingin memberangkatkan jamaah umrah mereka atau setidaknya pimpinan asoasiasinya, saya tetap meminta mereka menjaga nama baik Indonesia dan keselamatan mereka sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat,” jelas Ace.

Dia juga mengingatkan bahwa pelaksanaan ibadah umrah di masa pandemi ini biayanya tidak sedikit. Sebab jamaah umrah diharuskan untuk melakukan karantina. Ace menambahkan, umrah yang dilakukan oleh asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) semacam uji coba.

“Karena itu, seharusnya asosiasi ini harus menunjukkan bahwa mereka ini adalah duta bangsa, yang harus memberikan keteladanan kepada jamaahnya nanti kalau mereka memang mematuhi protokol kesehatan dan tidak terjangkit varian baru dari Covid-19,” pungkas Ace.(faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs