Jumat, 26 April 2024

2 Pasien Omicron Meninggal, Puan: Vaksinasi Harus Dikebut!

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPR RI Foto: Istimewa

Puan Maharani Ketua DPR RI meminta agar pemerintah semakin menggalakkan program vaksinasi Covid-19. Hal ini menyusul adanya 2 pasien positif varian Omicron yang meninggal dunia.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya pasien Covid-19 varian Omicron. Keprihatinan ini harus membuat kita bekerja lebih ekstra dalam penanganan pandemi Covid-19,” kata Puan, Senin (24/1/2022).

Dua pasien yang meninggal ini tercatat memiliki Komorbid atau penyakit bawaan. Puan mengingatkan pentingnya capaian vaksinasi di seluruh daerah, karena berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, satu di antara pasien Omicron yang meninggal dunia belum mendapat vaksin Covid-19.

“Percepatan vaksinasi mutlak harus dilakukan, khususnya di wilayah yang capaian vaksinasi masih kurang. Pemerintah daerah harus semakin menggencarkan pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya masing-masing. Baik itu vaksinasi primer, maupun booster harus betul-betul dikebut,” jelasnya.

Puan mengingatkan, Omicron memiliki daya tular yang sangat tinggi sehingga peningkatan angka penularan terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat yang belum divaksin untuk segera mengikuti program ini.

“Tidak perlu takut untuk divaksin karena sudah terbukti keamanannya. Perlindungan diri dengan vaksinasi sangat penting karena artinya kita juga ikut menjaga keluarga maupun orang-orang terdekat,” sebut Puan.

Puan menyebut, vaksin memang tidak sepenuhnya menghentikan penularan virus Corona. Hanya saja, kata Puan, vaksinasi dapat mengurangi risiko dari bahaya paparan Covid-19 termasuk kematian.

“Maka kita semua harus mengingatkan kepada saudara, teman, kerabat maupun kolega yang belum divaksin. Jangan sampai kita menyesal karena kurangnya awareness terhadap lingkungan sekitar kita,” ungkapnya.

Puan meminta Pemerintah menyiapkan skenario terburuk dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 saat ini. Dia menegaskan, fasilitas kesehatan harus memadai di seluruh penjuru negeri agar semua pihak mampu menghadapi manakala Indonesia masuk pada gelombang ketiga Covid-19.

“Jangan sampai sistem pelayanan tidak siap. Kita tidak mau kembali menghadapi situasi seperti pertengahan tahun 2021 lalu di mana banyak fasilitas kesehatan kolaps, tenaga kesehatan banyak bertumbangan, hingga banyak pasien Covid-19 meninggal dunia,” terang Puan.

Untuk itu, semua daerah harus bisa dipastikan memiliki ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang cukup. Puan juga berharap stok obat-obatan beserta sarananya aman, termasuk distribusi penyalurannya.

“Semua instansi harus siaga. Pemberlakuan PPKM juga harus optimal, dan pengawasannya tidak kendur. Faskes pun tidak boleh mengabaikan pasien, sekecil apapun gejalanya,” tegasnya.

Sekadar diketahui, sejak ditemukannya Omicron pertama di Indonesia pada pertengahan Desember 2022, diketahui sudah ada 1.161 kasus hingga saat ini.

“Masyarakat juga harus bersiap apabila dilakukan pembatasan mobilitas dan aktivitas umum apabila kasus Omicron tidak terkendali. Dan jika kebijakan tersebut diambil, perlu diingat bahwasanya itu dilakukan untuk kebaikan kita bersama,” pungkas Puan.(faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs