Jumat, 3 Mei 2024

Hasil Uji Klinis Vaksin Nusantara Dimuat Jurnal Internasional

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI. Foto: Istimewa

Jurnal medis internasional “Human Vaccines and Immunotherapeutics” memuat artikel tentang hasil uji klinis Vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto.

Andi selaku anggota tim Komunikasi Terawan melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, Senin (29/8/2022)mengatakan, artikel tersebut berjudul “A personal Covid-19 dendritic cell vaccine made at point-of-care: feasibility, safety, and antigenspecific cellular immune responses“, yang terbit pada 26 Agustus 2022.

Artikel tersebut merupakan artikel kedua tentang Vaksin Nusantara yang dimuat di jurnal medis internasional.

Sebelumnya, artikel dengan judul “Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the COVID-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?'” dimuat dalam jurnal yang sama pada 26 Mei 2022.

“Dokter Terawan berharap artikel itu bisa menjadi rujukan bagi para peneliti,” kata Andi.

Dalam artikel terbaru itu disebutkan bahwa tujuan penelitian Vaksin Nusantara adalah untuk menetapkan kelayakan persiapan vaksin sel dendritik pribadi terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2 pada titik perawatan.

Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk menetapkan keamanan jangka pendek setelah injeksi vaksin subkutan tunggal, serta menentukan respons imun spesifik antigen setelah vaksinasi, dan memilih formulasi yang disukai untuk uji coba di masa mendatang.

Untuk diketahui, Vaksin Nusantara merupakan vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik. Proses pembuatannya adalah dengan mengambil sel darah pasien sebagai bahan pembuatan vaksin.

Sel dendritik akan diinkubasi dan diperkenalkan dengan rekombinan antigen SARS-COV-2. Proses inkubasi memakan waktu tiga sampai tujuh hari.

Berikutnya vaksin akan diinjeksikan kembali ke dalam tubuh pasien. Vaksin tersebut akan memicu sel-sel imun untuk membentuk sistem kekebalan tubuh guna menurunkan resiko terinfeksi Covid-19.

“Ini bisa menjadi acuan dunia kedokteran internasional. Indonesia pantas berbangga,” ujarnya.

Menurut Andi, tanpa dukungan dari banyak pihak, pengembangan Vaksin Nusantara tak bisa mencapai seperti sekarang.

“Dokter Terawan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dukungan dari Joko Widodo Presiden dan Tim RSPAD Gatot Soebroto,” pungkasnya. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
29o
Kurs