Jumat, 26 April 2024

Marak Tawuran Antar Geng di Surabaya, Wali Kota Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat diwawancara awak media soal tawuran geng remaja di Balai Kota Surabaya, Rabu (26/10/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tawuran yang melibatkan geng remaja hingga merenggut nyawa masih terjadi di Kota Pahlawan. Untuk itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menekankan pentingnya pendidikan karakter terutama bagi pelajar.

Sebelumnya, pemuda inisial RM (19 tahun) ditemukan meninggal dengan luka bacok di Jembatan Suroboyo Minggu (23/10/2022) dini hari. Tak lama kemudian, polisi akhirnya berhasil meringkus tiga remaja pelaku pembacokan tersebut, lengkap dengan senjata tajam jenis pedang sepanjang 1,5 dan dua meter.

Ironisnya, satu diantara tiga pelaku tersebut masih berstatus di bawah umur yakni 16 tahun, dan merupakan otak dari pembacokan itu sendiri. Diketahui, pembacokan berujung kematian itu buntut kekalahan tawuran antar geng, yang berlanjut balas dendam.

Menurut Eri Cahyadi, meski kasus itu sudah ditangani polisi, pihaknya akan melakukan pembinaan khususnya anak muda.

“Itu sudah dilakukan penyidikan kepolisian terkait gangster itu. Nanti kita lakukan pembinaan. Itu gangster lawas-lawas (lama) dari anak-anak muda lagi umur 17-18 (tahun),” kata Eri pada awak media, Rabu (26/10/2022) malam, usai tiga pelaku diumumkan dalam konferensi pers di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Menurutnya, orang tua berperan besar untuk mencegah anaknya terlibat tawuran antar gangster. “Peran orang tua juga berpengaruh,” tegasnya.

Selain itu, bentuk pembinaan yang akan dilakukan yakni pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar di sekolah.

“Mangkannya kenapa saya mengatakan pendidikan karakter, ya karena untuk ini (mencegah tawuran antar geng). Salah satunya menghilangkan perseteruan yang satu dengan yang lain,” imbuhnya.

Diketahui, mulai 10 November PR untuk siswa SD dan SMP di Surabaya akan dihapus. Eri meminta usai sekolah, pelajar memiliki waktu untuk pendidikan karakter.

“Jadi gini sebenarnya, pendidikan karakter yang PR itu dibawa pulang akhirnya terbebani harusnya diselesaikan di sekolah, jam sekolah. Anak pulang tidak bawa PR. Kalau jam 12 pulang terus bisa nyelesaikan sampai jam dua pendidikan karakter, atau pun ada dihapus atau diselesaikan. Karena bangsa butuh anak-anak yang punya pendidikan karakter,” beber Eri beberapa waktu lalu.

Sementara tawuran antar geng remaja bukan pertama kali. Sebelumnya, pada awal tahun lalu Geng Pangselan Boys dan Geng Warbuk (Warung Ibuk) terlibat tawuran di Jalan Raya Darmo Indah Timur, Surabaya, Jumat (25/2/2022). Satu korban ditemukan mengalami luka bacok.

Sebulan setelahnya (26/3/2022) tawuran antar geng terjadi lagi di Jalan Pogot, Kota Surabaya. Kejadian itu merenggut satu nyawa dengan luka senjata tajam di sekujur tubuhnya. (lta/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs