Sabtu, 27 April 2024

Opor Ayam dan Ketupat Jadi Menu Favorit Eri Cahyadi di Hari Lebaran

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Eri Cahyadi bersama kelarga menikmati sajian opor ayam dan ketupat usai salad Id, Senin (2/5/2022). Foto : Diskominfo Kota Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut ada menu yang harus selalu ada pada saat momen lebaran yaitu  opor ayam.

“Sebenarnya kuliner yang paling enak,  ya opor ayam. Top markotop itu. Dicampur sambal goreng hati, cocok itu. Ini menu yang harus selalu ada pada saat lebaran dan ini menjadi ciri khasnya Idulfitri, ditambah ketupatnya,” kata Eri usai melaksanakan Salat Idulfitri di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Senin (2/5/2022).

Dengan adanya opor ayam dan ketupatnya ini, ia berharap bisa mengingatkan kepada semuanya bahwa Idulfitri ini adalah momen untuk saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya, dihilangkan rasa dendam, rasa iri dan dengki.

“Jadi, insya Allah kita akan menjadi manusia yang fitrah kembali, yang kosong dan kita mulai hidup baru untuk masyarakat Kota Surabaya, untuk kota kita tercinta ini, agar Kota Surabaya menjadi kota yang baldatun wa rabbun ghafur,” kata dia.

Meski begitu, Eri memastikan bahwa pada saat lebaran kali ini tidak menggelar open house. Sebab, sudah dilarang oleh pemerintah pusat karena masih pandemi Covid-19. Makanya, demi memberikan contoh bagi warga Kota Surabaya, pada lebaran tahun ini, dia memastikan tidak menggelar open house untuk warga Kota Surabaya.

“Nggak ada open house, karena tidak diperbolehkan. Pemerintah harus memberikan contoh, sehingga kita juga tidak menggelar open house,” kata dia.

Karenanya, ia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Kota Surabaya, baik atas nama pribadi, keluarga dan mewakili jajaran Pemkot Surabaya.

“Semoga kita selalu menjadi keluarga besar warga Kota Surabaya. Bukan sebagai wali kota dengan warganya, tapi sebagai keluarga besar Kota Surabaya sampai hari akhir,” tegasnya.

Selain memastikan tidak menggelar open house, Eri juga memastikan tidak akan mudik keluar Kota Surabaya. Sebab, keluarga besarnya asli Surabaya, sehingga dia mengaku hanya akan berputar di Surabaya.

“Saya tidak mudik karena saya asli kawatan Surabaya. Jadi, kami ya berputarnya di Surabaya saja. Sekaligus ini untuk menjaga Kota Surabaya,” jelasnya. (man/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
31o
Kurs