Minggu, 12 Mei 2024

BBPJN Jatim-Bali Berencana Bangun Jembatan Permanen di Kali Glidik II

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Jembatan Kali Glidik II sebelum putus. Foto: BBPJN

Rencana Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali memasang jembatan bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II dibatalkan. Sebagai gantinya, mereka akan membangun jembatan permanen.

Rakhman Taufik Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan survei awal penanganan Jembatan Kali Glidik II yang putus tergerus banjir disertai material Gunung Semeru pada Jumat (7/7/2023) kemarin.

Tim sudah melakukan survei investigasi pilar dan Sungai Kali Glidik serta menyusun gambar kerja. Hasilnya, opsi instalasi jembatan bailey kurang memungkinkan untuk dilaksanakan di lokasi eksisting Jembatan Kali Glidik II.

“Dari hasil survey di lapangan menunjukkan, secara teknis opsi penanganan sementara dengan pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan. Selain itu, investigasi di lokasi menunjukkan salah satu dari dua pilar Jembatan Kali Glidik II telah hilang diterjang banjir,” kata Rakhman dalam keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (9/7/2023).

Menurut Rakhman, kondisi tersebut mengakibatkan pilar eksisting tidak aman menopang jembatan bailey. Karena satu pilar hilang, maka kekuatan jembatan bailey berkurang sebab tidak ada yang menopang. Sehingga faktor keamanannya turun menjadi kurang dari 25 ton.

“Selain itu, tinggi jagaan jembatan bailey dengan pilar eksisting juga masih berpotensi terkena terjangan air jika ada banjir bandang susulan,” terang Rakhman.

Rakhman menyampaikan, opsi penanganan Jembatan Kali Glidik II mengerucut pada pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting.

“Jadi alternatifnya membangun jembatan permanen sepanjang 45 meter atau lebih panjang dari jembatan eksisting. Kebetulan ada stok rangka baja di Gudang Bina Marga Citeureup (Bogor-red) yang siap dimobilisasi,” papar Rakhman.

Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. “Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo,” pungkasnya.(fra/saf/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 12 Mei 2024
30o
Kurs