Rabu, 9 Oktober 2024

Kaspersky Gagalkan 7 Juta Ancaman Serangan Siber ke Indonesia

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Serangan di dunia siber. Foto : Antara

Kaspersky perusahaan keamanan dunia maya global, menggagalkan lebih dari 7 juta ancaman daring yang menargetkan pengguna di Indonesia selama kuartal kedua tahun 2023.

Melansir Antara, angka ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 30 persen dari jumlah upaya serangan siber yang dilakukan terhadap pengguna internet di Indonesia, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut laporan Kaspersky, Selasa (1/8/2023) sebanyak 7.729.320 deteksi ancaman online berhasil diblokir selama periode April hingga Juni 2023. Namun, angka ini sedikit meningkat (1 persen) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Januari hingga Maret 2023) dengan 7.651.841 deteksi.

Pada kuartal kedua tahun 2023, sekitar 21,7 persen dari pengguna internet di Indonesia mengalami ancaman daring. Persentase ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-96 di dunia dalam hal tingkat risiko terkait penjelajahan web.

Data statistik Kaspersky juga mengungkapkan bahwa penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna menjadi indikator penting dalam mengukur serangan siber.

Cacing (worms) dan virus file menjadi pemicu sebagian besar insiden serangan malware melalui drive USB, CD, DVD, dan metode “offline” lainnya.

Selama periode April hingga Juni 2023, sebanyak 28,3 persen dari pengguna di Indonesia menghadapi ancaman lokal. Produk Kaspersky berhasil mendeteksi sebanyak 13.015.667 insiden lokal pada komputer partisipan KSN (Kaspersky Security Network) di Indonesia, sehingga menempatkan Indonesia di peringkat ke-66 secara global terkait jumlah insiden ancaman pada komputer.

Meskipun terjadi penurunan ancaman online dan lokal domestik, Kaspersky mengingatkan bahwa jumlah pendeteksian masih relatif tinggi. Mengingat populasi Indonesia yang besar dan penetrasi internetnya yang tinggi, data dan informasi sensitif menjadi sasaran menarik bagi para penjahat siber.

Oleh karena itu, perusahaan dan individu disarankan untuk meningkatkan pertahanan keamanan siber dan mematuhi langkah-langkah pencegahan seperti memeriksa setiap tautan dengan cermat sebelum mengunjungi situs, tidak percaya email dari pengirim yang tidak dikenal, dan menggunakan jaringan yang aman saat mengunjungi situs web sensitif.

“Kami mendesak semua pengguna – baik perusahaan maupun individu – untuk bertindak dalam membangun pertahanan keamanan siber seiring banyaknya data dan aset pribadi mereka yang dilibatkan dalam seluruh aktivitas digital,” kata Yeo Siang Tiong General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Kaspersky juga merekomendasikan pengguna untuk menjalankan sistem dengan program anti-malware terbaru dan berkualitas, seperti Kaspersky Premium, yang dapat membantu menyelesaikan sebagian besar masalah secara otomatis dan memberikan peringatan jika ada ancaman. (ant/dvn/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 9 Oktober 2024
29o
Kurs