Senin, 29 April 2024

Kronologi Dua Anak Terluka Diserang Monyet di Jagir Surabaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Lokasi monyet menyerang dua anak di Jagir Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Senin malam (19/6/2023). Foto: Command Center

Dua anak masing-masing berusia 7 dan 4 tahun diserang seekor monyet di Traffic Light Jagir Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Senin malam (19/6/2023).

Kedua korban berkendara sepeda motor bersama ibu, nenek, dan adiknya yang masih berusia enam bulan.

Palupi, ibu korban mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka dalam perjalanan pulang ke rumahnya di daerah Bratang, Surabaya.

“Kami dari arah Ngagel. Tadinya mau lewat PDAM, tapi sedang ditutup. Saat antre di lampu merah jembatan, tiba-tiba ada monyet keluar dari pohon besar di sebelah kiri. Moyet itu langsung menyerang kaki anak-anak saya,” kata Palupi kepada Radio Suara Surabaya, Selasa siang (20/6/2023).

Dia mengaku melihat ada tali panjang di leher monyet dewasa itu, tapi dia tidak tahu apakah tali itu terikat di pohon atau tidak.

“Saya tidak tahu digigit atau dicakar, tapi kaki anak-anak saya terluka. Saya tarik anak-anak saya, dipegang sama monyetnya. Ada dua orang pengguna jalan yang membantu, pengguna jalan lainnya takut,” ujarnya.

Kedua bocah perempuan tersebut kesakitan, menangis, dan tidak bisa berjalan.

Monyet yang belum diketahui pemiliknya tersebut berhenti menyerang kedua korbannya setelah diusir dari atas jok sepeda motor korban dan diikat kembali ke pohon.

“Pagi ini anak-anak saya periksakan ke Puskesmas Ngagel Rejo dan dirujuk ke RS dr Soetomo. Baru saja divaksin,” kata Palupi.

Menanggapi peristiwa ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera mengecek keberadaan monyet di Jagir Wonokromo yang menyerang dua anak tadi malam, Senin (19/6/2023).

Antiek Sugiharti Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menyebut, nantinya monyet akan dievakuasi dan dikarantina 14 hari untuk memastikan dugaan monyet terjangkit rabies.

“Kera yang menggigit kami observasi atau karantina 14 hari. Kalau kera tersebut mati kemungkinan bisa rabies tapi kalau tetap hidup tidak kena rabies,” kata Antiek dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (20/6/2023).(iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs