Minggu, 28 April 2024

Penumpang KM Gunung Dempo yang Loncat ke Perairan Bangkalan Ditemukan Meninggal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Proses evakuasi jenazah penumpang Kapal Gunung Dempo yang meloncat di perairan Bangkalan Madura, Minggu (2/4/2023). Foto: Basarnas

Sosok jenazah pria ditemukan mengapung di sekitar Perairan Socah Bangkalan, Madura Jawa Timur (Jawa Timur), pada Minggu (2/4/2023) siang.

Iptu Guntur Panit Polair Polda Jatim mengatakan, jenazah pria tersebut diduga merupakan penumpang yang meloncat dari KM Gunung Dempo jalur Makassar-Surabaya, pada Jumat (31/3/2023) lalu.

“Ditemukan jam 12 siang tadi. Untuk identifikasi masih dilakukan di RSUD Ibnu Sina Gresik. Ciri-ciri memang sesuai yang (meloncat-red) jatuh dari KM Gunung Dempo, bertato, pakaian cocok, beserta tinggi badannya,” ungkap Guntur kepada Radio Suara Surabaya, Minggu petang.

Sebelumnya, pada Jumat (31/3/2023) lalu,  KM Gunung Dempo berlayar dari Makassar menuju Surabaya. Pukul 03.45 WIB seorang penumpang melaporkan ke satpam ada orang yang meloncat ke laut di deck 7 sebelah kanan.

Mualim kapal kemudian meneruskan laporan itu ke nahkoda, yang selanjutnya memerintahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban.

Nahkoda juga langsung menghubungi stasiun VTS Surabaya untuk menyiarkan kepada seluruh kapal lain di wilayah tersebut. Upaya pencarian dilakukan sebanyak tiga kali sampai pukul 06.00 WIB, tapi korban tidak ditemukan.

“Catatan sementara yang diperoleh dari saksi, korban ada terlihat seperti depresi. Pandangan-nya kosong, jalan kesana-kemari terus tau tau loncat gitu aja.

Adapun dari kartu identitas korban adalah Ahmad Zulfikar, usia 29 tahun, warga Dusun Kerajan, Klurahan Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jatim.

Guntur menyebut kalau kondisi jenazah sudah membengkak, karena sudah terapung hampir tiga hari sejak korban meloncat dari kapal.

Saat ini kejadian tersebut, masih dilakukan penyelidikan oleh kepolisian. Khususnya terkait apakah ada anggota keluarga lain atau kerabat yang naik kapal bersama korban, untuk selanjutnya dimintai keterangan.

“Imbauannya kalo ada indikasi anggota keluarga atau teman yang depresi harus didampingi, jangan dilepas gitu aja apalagi naik kapal. Saat ini masih penyelidikan dia sendirian atau gimana (saat naik kapal),” pungkas Guntur. (bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
29o
Kurs