Rabu, 12 November 2025

Ludruk Merdeka Pentaskan Hoedjoeng Galoeh Setelah Keliling 10 Kampung Surabaya-Sidoarjo

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Penampilan The Luntas Indonesia di acara malam puncak Ludruk Merdeka "Hoedjoeng Galoeh" di Suara Surabaya Centre (SSC), setelah keliling 10 kampung di Surabaha dan Sidoarjo, Jumat (27/9/2024). Foto: Arvin Fayruz Mg suarasurabaya.net

The Luntas Indonesia menggelar malam puncak Ludruk Merdeka di Suara Surabaya Center, Jumat (27/9/2024).

Malam puncak ini digelar setelah The Luntas Indonesia berkeliling di 10 kampung di Surabaya dan Sidoarjo sejak 17 Agustus 2024.

Paramita Indra Zakaria Founder The Luntas Indonesia mengatakan, pada malam puncak Ludruk Merdeka ini, mereka membawakan cerita “Hoedjoeng Galoeh” tentang asal usul nama Surabaya.

“Ini kisah tentang perebutan satu pelabuhan bernama Ujung Galuh di Surabaya yang kemudian melibatkan konflik antara Kediri dan Mongol,” terangnya pada suarasurabaya.net.

Bintang dan Fabian, dua penyiar Radio Suara Surabaya berperan sebagai Raden Wijaya dan Ronggolawe dalam kisah Pelabuhan Ujung Galuh, yang dipentaskan The Luntas Indonesia di SSC, Jumat (27/9/2024). Foto: Arvin Mg suarasurabaya.net

Selain memainkan peran, The Luntas Indonesia turut mengundanh kembali 10 kampung tempat mereka pentas sebagai bentuk ucapan selamat tinggal sekaligus terima kasih.

Berdasar pantauan di lokasi, penonton ludruk telah berdatangan sejak pukul 19.00 WIB.

Bahkan, tak jarang di antara penonton yang datang, ada anak-anak muda atau Gen-Z.

Tapi, hal ini justru menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Mita.

“Karena artinya, banyak anak muda yang antusias juga menonton acara kebudayaan,” tandasnya.(kir/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs