Senin, 29 April 2024

Pakar Pendidikan Anak: Hentikan Bullying Berkedok Gurauan untuk Atasi Kekerasan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi anak korban bullying. Foto: freepik

Holy Ichda Wahyuni, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya meminta, agar menghentikan bullying berkedok gurauan sebagai upaya untuk mengatasi kekerasan, terutama terhadap anak.

Hal itu ia katakan, agar tidak terjadi lagi peristiwa kekerasan yang berakibat fatal. Mengingat, baru saja terjadi kasus santri meninggal dunia karena kekerasan.

“Yang paling penting adalah peradigma dan persepsi yang harus dibangun, bahwa tidak ada normalisasi bagi sebuah bullying berkedok gurauan,” katanya, Rabu (6/3/2024).

Holy mengingatkan, bahwa orang tua juga harus memiliki sikap peka. Yakni, setiap ada aduan atau keluhan masalah dari anak, harus direspon dengan bijak dan memberikan kepercayaan pada setiap cerita anak.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pemerintah seharusnya juga lebih teliti dalam melakukan pembinaan sekolah atau pesantren berserta perizinannya.

“Termasuk pengaturan sistem pendidikan yang lebih ajeg, sebab baru-baru ini ketika riset di lingkungan pesantren Jawa Timur, masih terdapat keluhan pengurus yang ingin mendapatkan keajegan sistem tata laksana untuk pondok pesantren,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan perlunya mengubah habitus dalam ajang orientasi siswa atau santri baru, yakni dengan konsep acara yang lebih menyenangkan, tidak ada perpeloncoan yang berujung pada dominasi dan praktik kekerasan oleh relasi senioritas.

“Penting juga adanya ruang aduan, dengan pengoptimalan peranan guru konseling, dan kecepatan dan kepekaan pihak sekolah atau persantr dalam menyikapi persoalan santri.

Keberadaan sekolah hingga pesantren, kata dia, memiliki peranan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bahkan menurutnya, pesantren adalah pelopor pendidikan masyarakat sejak zaman kolonial, yakni pada penanaman nilai religiusitas, etika dan moral.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya perhatian khusus agar menghilangkan bullying berkedok gurauan, untuk memastikan tidak ada lagi peristiwa fatal yang terjadi.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs