Pemkot Surabaya Perketat Keamanan Jelang Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperketat keamanan menjelang puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII, Kamis (25/4/2024) besok.

Satpol PP Surabaya sedang menguatkan penertiban dan penjagaan ruas-ruas jalan untuk mengantisipasi gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyrakat.

Pengetatan itu mulai sejak Selasa (23/4/2024) lalu hingga Minggu (28/4/2024) mendatang. Para personel Satpol PP juga disiagakan di seluruh traffic light.

“Surabaya punya 137 traffic light. Kami lakukan penjagaan mulai pagi hari hingga malam hari. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya pengemis, sulak-sulak maupun Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Nanti akan kami jangkau, untuk diproses selanjutnya,” terang Irna Pawanti Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya.

Dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu (24/4/2024), pengetatan ini diharapkan memberi rasa nyaman dan aman pada tamu undangan yang hadir saat Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII.

“Sebelum peringatan Hari Otoda 2024, kami setiap hari sudah berjaga supaya pedestrian bebas dari para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan. Kami juga telah menyiapkan tiga tim penjagaan. Tim Jatisuro yang berjaga di lampu merah, tim Jolodoro yang berjaga di pedestrian menggunakan sepeda angin, serta tim patroli kota,” tuturnya.

Ada pula tim patroli kota yang melakukan penjagaan secara berkeliling. Sehingga dapat mengantisipasi adanya aktivitas yang dapat menimbulkan gangguan ketertiban umum.

“Tim ini bertugas untuk mencegah gangguan Trantibum. Seperti adanya gerombolan anak-anak muda yang terindikasi tawuran maupun indikasi balap liar. Kami upayakan jangan sampai mengganggu para tamu saat peringatan Hari Otoda 2024 ini. Kami berupaya sterilkan dari gangguan serta kita jaga lebih ketat,” jelasnya lagi.

Termasuk beberapa titik wisata yang akan dikunjungi para tamu pada Kamis besok. Mulai Balai Kota Surabaya, Mangrove, Siola, Tugu Pahlawan, serta Rumah Lahir Bung Karno Surabaya.

“Kami fokuskan di beberapa titik. Terlebih para tamu akan melakukan city tour. Di sana kami tempatkan personel mulai dari sepanjang jalan hingga spot destinasi,” terangnya.

Irna memastikan upaya penertiban ini menjamin rasa aman seluruh tamu sampai kembali pulang.

“Harapan kami, Surabaya dapat menjadi kota yang aman untuk para tamu sehingga para tamu dapat kembali ke kota mereka masing-masing dengan membawa kesan dan kenangan bahwa Surabaya adalah kota yang nyaman dan ramah,” tutupnya. (lta/saf/iss)