Minggu, 28 April 2024

Sosiolog: Fenomena Perburuan Takjil Lintas Agama Perkuat Toleransi

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Yang menjadi incaran warga untuk mendatangi kawasan Ampel Kembang salah satunya adalah tersedianya beragam takjil untuk buka puasa. Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Bagong Suyanto Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, fenomena perburuan takjil lintas agama merupakan momen yang bagus untuk mempererat persaudaraan antar umat beragama.

“Saya melihat fenomena ini sebagai bentuk tindakan yang rukun antar umat beragama,” katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu (24/3/2024).

Hal tersebut menjadi tren yang baik karena mengandung pesan moral untuk saling menghormati dan berbagi satu sama lain meski memeluk agama yang berbeda.

“Kalau masyarakat muslim beli takjil kebanyakan untuk konsumsi pribadi. Kalau masyarakat non muslim beli takjil selain untuk konsumsi pribadi, ada juga yang dibagikan kepada masyarakat yang menjalankan puasa,” tuturnya.

Fenomena itu juga, sekaligus membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki rasa toleransi yang bagus, seiring dengan adanya keragaman budaya dan agama di Indonesia.

“Memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa meski berbeda agama tetap harus saling menghormati,” ujarnya.

Pakar sosiologi itu berharap, tren yang berdampak positif itu tidak berhenti pada bulan Ramadan tahun ini saja. Melainkan, bisa terus berlanjut di bulan puasa tahun mendatang.

“Di masyarakat multipluralis seperti Indonesia harus dibangun sikap yang toleran,” pungkasnya.

Seperti diketahui, fenomena berburu takjil tersebut juga ramai diperbincangkan di media sosial, karena masyarakat harus adu cepat untuk membeli takjil agar tidak kehabisan.(ris/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
29o
Kurs