Kamis, 2 Mei 2024

Persebaya Tuntut PSSI Hukum Berat Wahyudi Hamisi Pemain PSS Sleman Usai Tendang Kepala Bruno Moreira

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Sebelum menendang kepala Bruno Moreira, Wahyudi Hamisi pernah mengakhiri karier Robertino Pugliara esk pemain Persebaya Surabaya. Foto: PSS

Persebaya Surabaya menuntut PSSI agar menghukum berat Wahyudi Hamisi pemain PSS Sleman usai menendang kepala Bruno Moreira di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (3/3/2024) sore.

Ram Surahman sekretaris Persebaya mengatakan, surat tuntutan dengan nomor 127/PT.PI-III/2024 itu sudah dikirimkan kepada PSSI pada Senin (4/3/2024) kemarin, sehari setelah kejadian.

“Ditujukan kepada Erick Thohir Ketua Kmum PSSI. Isinya? Meminta Ketum PSSI untuk mengambil langkah-langkah yang diperkukan dan terukur terkait pertandingan Persebaya vs PSS Sleman pada Minggu, 3 Maret 2024,” katanya.

Ada dua poin yang diminta Persebaya untuk mendapat perhatian serius dari PSSI. Pertama, terkait aksi Wahyudi Hamisi pemain PSS Sleman, yang telah melakukan tindakan keras dan mengarah pada pencederaan lawan pada menit ke-19.

“Di mana dengan dalih merebut bola, dia dengan sengaja menendang kepala Bruno Moreira pemain Persebaya yang saat itu terjatuh. Dan wasit yang berada di depan kejadian ini hanya memberikan kartu kuning,” ujarnya.

Apa yang dilakukan Wahyu Hamisi, kata dia, masuk dalam kategori violent conduct, yang harusnya layak dikartu merah.

Poin kedua, ia menyatakan bahwa kepempimpinan wasit Ginanjar Rahman Latief kurang tegas dan cenderung abai dalam menerapkan law of the game. Sehingga, pertandingan berjalan keras dan menjurus ke permainan kasar.

Bahkan, ia mengingatkan bahwa dalam pertandingan pekan ke-27 kemarin, beberapa kali harus terhenti karena insiden antarpemain dari kedua tim. Hal itu, terbukti dengan keluarnya 11 kartu kuning dalam satu pertandingan, yakni 6 kartu kuning untuk pemain PSS Sleman dan 5 kartu kuning untuk pemain Persebaya.

“Bagi kami, ini seperti mengulang momen horor pada Kompetisi Liga 1 musim 2018/2019, di mana Wahyudi Hamisi yang saat itu bermain untuk Borneo FC melakukan pelanggaran mematikan pada Robertino Pugliara di Stadion Gelora Bung Tomo. Tackling dua kaki yang dilakukan membuat Robertino Pugliara tidak bisa melanjutkan karir sepakbola,” pungkasnya. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs