Jumat, 29 Maret 2024

Buka Rekrutmen Akbar 2020, PKS Bantah Karena Banyak Kader Pindah ke Partai Baru

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Seluruh kader di Rapat Koordinasi Wilayah PKS di Surabaya menunjukkan kartu anggota, termasuk Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua Majelis Syuro PKS (tengah), Minggu (15/12/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua Majelis Syuraa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah pembukaan rekrutmen akbar pada 2020 berkaitan dengan adanya partai Gelombang Rakyat (Gelora).

Partai Gelora adalah partai baru yang didirikan oleh para mantan petinggi PKS seperti Fahri Hamzah dan Anis Matta. PKS, kata Hidayat, menghormati berdirinya partai Gelora sebagai hak konstitusional.

“Rekrutmen ini kegiatan setiap periode. Tidak spesifik terkait kondisi tertentu. Ini sikap dasar partai meningkatkan jumlah anggota dan eksitensinya,” katanya pasca-pembukaan Rapat Koordinasi Wilayah PKS di Surabaya, Minggu (15/12/2019).

Rekrutmen Akbar PKS yang digelar mulai 2020 mendatang, kata Hidayat, kaitannya dengan capaian hasil Pemilu 2019 di mana PKS mampu meraup pemilih mencapai 11,4 juta orang. Menurut Hidayat, yang terbesar sepanjang sejarah PKS.

Selain belasan juta pemilih, pada Pemilu 2019 lalu, total jumlah saksi yang terlibat dalam proses pemungutan suara mencapai 800 ribu orang. Sebagian besar dari para saksi itu, menurut Hidayat, bukan kader PKS.

“Wajarnya mereka inilah yang menjadi kader dan anggota PKS. Mereka target utama. Kalau rekrutmen besar-besaran bisa merekrut seluruh saksi, jumlahnya sudah melebihi target kami,” katanya.

Rekrutmen Akbar yang dibuka tahun depan, kata dia, adalah bentuk apresiasi PKS kepada mereka. Melalui kerja keras para saksi, hasil pemilu 2019 menunjukkan peningkatan di banyak hal.

Kalau mengacu pada jumlah kader yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, kader PKS di daerah pemilihan Jatim yang menjadi Anggota DPR RI diakui Hidayat memang tetap dua orang.

Dia juga mengakui, jumlah kader PKS Anggota DPRD Provinsi pun menurun. Tapi dia kembali menandaskan, bahwa pemilih PKS meningkat. Selain itu, jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota Jatim meningkat dari 97 ke 104 orang.

“Jadi ini tidak ada hubungannya dengan adanya partai baru atau tidak ada partai baru. Kami hormati, di Indonesia ini ada hak berkumpul dan berserikat. Itu hak konstitusional. Kata kuncinya, PKS terbiasa mengubah tantangan jadi peluang.” katanya.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs