Jumat, 29 Maret 2024

Pengamat: MA-Mujiaman Lebih Merangkul Semua Elemen

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno Paslon Nomor Urut 2 saat Debat Publik Ketiga Pilwali Surabaya 2020. Foto: screenshot

Dalam tahap Pilwali 2020 Machfud Arifin-Mujiaman Paslon Nomor Urut 2 selalu tampil berbeda. Umar Sholahudin Pengamat Politik Universitas Wijaya Kusuma menilai, penampilan itu bagian dari gestur politik Paslon.

Pada tahapan Deklarasi Kampanye Damai oleh KPU Surabaya, Machfud-Mujiaman mengunakan kostum Khas Cak Suroboyo. Lalu pada debat pertama berkemeja putih, debat kedua dengan kemeja putih berbalut jaket casual, dan di debat ketiga memakai setelan jas hitam.

Penampilan MA-Mujiaman yang variatif dalam setiap tahapan pilkada itu, menurut Umar, mewakili gestur politik yang menunjukan betapa keduanya menghargai proses dan tahapan Pilwali yang sedang mereka jalani.

“Penampilan keduanya menunjukan keseriusan untuk memimpin dengan segala kemampuan yang dimiliki,” katanya.

Umar bilang setiap tampilan Machfud-Mujiaman punya makna dan pesan. Pakaian Cak Suroboyo saat deklarasi damai, menurutnya menunjukan kecintaan pada Kota Surabaya, menghargai dan melestarikan ciri dan karakter Kota Surabaya.

“Sedangkan untuk debat pertama dengan kemeja putih punya makna keikhlasan dan kesucian menjalankan amanah rakyat untuk lebih amanah dan lebih ikhlas,” ujarnya.

Sedangkan pada debat kedua, pemakaian kemeja putih berbalut jaket casual itu menunjukan bahwa MA-Mujiaman merangkul seluruh elemen. Di antaranya kalangan milenial yang jumlahnya mencapai 20-30 persen pemilih surabaya.

“Pada debat terakhir malam ini Machfud Arifin dan Mujiaman tampil dengan setelan jas hitam. Ini menunjukan kesan yang berwibawa dan bermakna keteladanan pada masyarakat,” katanya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
25o
Kurs