Rabu, 8 Mei 2024

Djarot: Bukan Cuma China, Australia, dan Jerman yang Punya Sekolah Partai

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi saat acara pembukaan Sekolah Partai pendidikan untuk Kader Madya DPP PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/9/2021). Foto: Istimewa

Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi mengatakan, dia bangga PDI Perjuangan punya sekolah partai yang sejajar dengan institusi kaderisasi seperti partai politik di luar negeri. Seperti yang ada di China, Jerman, dan Australia.

Kata Djarot, kader terbaik PDIP pernah dikirim Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk belajar mengenai Sekolah Partai di China, Jerman, dan Australia. Menurut Djarot, saat ini pun, Indonesia, yakni lewat PDIP, memiliki Sekolah Partai dengan standar dan kualitas yang sama.

“Ke depan, Sekolah Partai dimanajemeni secara baik sehingga berfungsi baik. Di Indonesia, kita pun punya sekolah partai,” kata Djarot saat acara pembukaan Sekolah Partai pendidikan untuk Kader Madya DPP PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/9/2021).

Djarot menuturkan, Sekolah Partai ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta yang mengikuti telah dilakukan tes PCR dan sebelum kelas dibuka diterapkan tes antigen. Sejauh ini, sudah tiga peserta yang gagal mengikuti Sekolah Partai karena positif Covid-19. Mereka perwakilan dari Sumatera Utara, NTT, dan Papua.

“Dari 65 peserta, 15 peserta perempuan dan 50 laki-laki. Semua sudah tes antigen, peserta, panitia, dan DPP,” kata Djarot.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan aula Sekolah Partai bisa menampung 220 orang. Sementara ranjang susun bisa menampung 250 orang. Namun, karena protokol kesehatan, fasilitas itu hanya diisi 65 kader partai.

Mengenai ranjang susun, kata Djarot, terdapat filosofinya. Di mana pada rezim Orde Baru, Megawati pernah tidur di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Tempat tidur susun asrama tersebut lebih parah dibandingkan fasilitas Sekolah Partai PDIP saat ini.

“Supaya kita sadari ketika kita senang, ketika menang, kita juga ingat perjuangan pahlawan yang berdarah-darah, pejuang partai yang susah payah membangun partai ini,” jelas dia.

Djarot juga menyatakan, para peserta akan dikarantina selama kegiatan Sekolah Partai berlangsung.

Mengenai isi materi Sekolah Partai, lanjut Djarot, akan diisi oleh pemateri berpengalaman dari internal partai dan para pakar. Nantinya, semua peserta akan me-resume paparan tersebut.

Di samping itu, Djarot juga mengingatkan para kader partai untuk merenungi permintaan Megawati. Meski PDIP sudah menang dua kali pemilu dan lembaga survei menempatkan partai di posisi utama, tetapi kader harus terus bekerja.

“Justru di momentum seperti inilah kaderisasi dan penguatan struktur partai, disiplin partai menemukan momentum. Dulu Bung Karno sebut kita butuh revolusi mental. Di dalam kaderisasi, kita lakukan penyucian kembali jiwa kita, satu untuk semua, semua untuk satu. Untuk membangun Indonesia Raya,” tandas dia.

Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP menambahkan, para peserta yang hadir kali ini merupakan kader pilihan. Pelaksanaan Sekolah Partai tingkat madya atau nasional ini merupakan kelanjutan kaderisasi tingkat pratama yang sudah dilaksanakan seluruh DPD se-Indonesia.

“Sekarang diadakan tingkat madya agar nanti kemudian dalam waktu tiga bulan ke depan secara masif diadakan kaderisasi di tingkat daerah-daerah untuk madya, kemudian bersamaan sebulan sesudah kaderisasi ini, di tingkat nasional juga dilakukan kaderisasi di tingkat nasional di Sekolah Partai ini,” kata Hasto.

Dalam acara ini, Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.(faz/iss/den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
29o
Kurs