Selasa, 14 Mei 2024

DPRD Soroti Acara Pemkot Surabaya Kumpulkan Pemuda Selipkan Kampanye, Itu Bersumber APBD

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Komisi A DPRD Kota Surabaya memanggil Pemkot Surabaya dalam hearing soal acara The Leader 2045, Selasa (14/11/2023). Foto: Istimewa

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menggelar rapat dengar pendapat memanggil Pemerintah Kota (Pemkot) soal acara The Leader 2045, yang mengumpulkan ribuan pemuda diduga terang-terangnya menyelipkan kampanye.

Persoalan itu khusus dibahas dalam hearing yang digelar Komisi A DPRD Surabaya siang ini, Selasa (14/11/2023).

Camelia Habibah Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya menyebut, kegiatan The Leader 2045 Youth & Growth Gold Generation di DBL Arena, Selasa (7/11/2023) malam, tak murni dihadiri pemuda tapi juga ada calon legislatif (caleg) yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya dan Jawa Timur.

“Banyak masukan dari masyarakat yang disampaikan ke kita teman-teman komisi A bahwa ini bentuk kecolongam pemerintah kota dengan hadirnya beberapa caleg yang namanya ada di-daftar caleg tetap di KPU Kota Surabaya dan Jatim. Sehingga kami mengingatkan badan pemerintahan untuk lebih hati-hati dalam masa politik saat ini. Jika memang ada afiliasi atau sudah terikat dia itu caleg, (hindari) dari kegiatan-kegiatan publik yang itu sumber kegiatannya bersumber dari APBD Kota Surabaya,” beber Habibah usai hearing, Selasa (14/11/2023).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berdampingan dengan Aryo Seno Bagaskoro caleg DPRD Surabaya dari PDIP yang didatangkan dalam The Leader 2045 karena pernah menjabat sebagai Ketua Relawan Surabaya Bergerak, Selasa (7/11/2023). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Kehadiran caleg itu menurutnya menyelipkan unsur kampanye dalam acara yang dananya bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Sehingga penafsiran masyarakat atau suuzon masyarakat itu terhindari, bahwa sesuai dengan instruksi Pak Wali Kota, pemerintah kota mulai aparatur (sipil negara) Kota Surabaya sampai tingkat RT harus menjaga netralitasnya. Ini pemerintah kota bikin kegiatan tidak menunjukkan yang disampikan Pak Wali Kota. Justru yang sambutan itu adalah dua caleg dari partai politik. Itu kita mengingatkan,” terangnya lagi.

Ditambah, seluruh yang hadir serentak memakai kaos warna partai politik (parpol) tertentu.

“Semua sudah tahu (itu partai apa), terus kostum-kostum itu tolong dihindari, simbol bendera-bendera partai politik tolong dihindari. Kalau memang ada kostum yang dikeluarkan, carilah warna yang netral,” imbuhnya.

Meski menang, kehadiran dua caleg tidak tertuang dalam rundown acara, tapi ditambahkan di tengah-tengah.

“Di rundown awal itu memang, sambutan tunggal Pak Wali Kota, entah di tengah perjalanan ada yang menyarankan untuk ada sambutan tambahan. Bahwa memang pemerintah kota kecolongan di acara tersebut,” jelasnya

“Kami ingin bagian pemerintahan, (memberi) pemahaman pada seluruh lurah, camat, terkait suasana saat ini, benar-benar harus menjaga marwah Wali Kota yang sudah berkali-kali berstatement pemkot harus netral, nah kabag pemerintahan harus mendeskripsikan Pak Wali dengan kebijakannya dengan kegiatan-kegiatannya,” tandasnya.

Menjawab itu, Arief Boediarto Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya menyebut, acara The Leader 2045 murni mengajak pemuda menjadi generasi emas tahun 2045 bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda.

“Kita tidak tahu ternyata kalau acara ini dipandang dari sudut lain, karena kenyataan itu yang menjadi cita-cita kami bahwa, ayo kita bangun para pemuda kita, sehingga bisa mereka berkompetisi, bisa menjadi pemimpin-pemimpin pada tahun 2045,” jelasnya.

Terkait kehadiran dan sambutan dua caleg, misalnya Fuad Bernardi Caleg DPRD Jawa Timur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus putra Tri Rismaharini Menteri Sosial RI, bukan dipandang sebagai politisi tapi ketua karang taruna Surabaya.

“Memang juga kehadirian seluruh karang taruna, karena karang taruna itu usia 13-45 tahun dan itu ada di dalam peraturan Kementerian Sosial kalau nggak nomor 15 atau 20. Dan semuanya memang muda-muda semua,” tambahnya.

Sementara Aryo Seno Bagaskoro Juru Kampanye Nasional termuda dari Surabaya yaitu capres Ganjar Pranowo dan wakilnya Mahfud MD, dipandang pernah jadi ketua relawan.

“Posisi dia saat itu Ketua Relawan Surabaya Bergerak yang pada saat Covid yang saat itu dia sebagai relawan untuk menciptakan kebangkitan masyarakat kita untuk bergotong-royong suka relawan untuk membantu pemakaman Covid dan ambulance dan lain-lain. Itu kan sangat kita kenal sekali, dan memang kemampuan dia dalam membangkitkan semangat pemuda saya akui luar biasa,” terangnya.

Sambutan keduanya tidak terencana dalam rundown, diberi kesempatan tiba-tiba. Speech-nya pun tidak berbau politik.

“Sebetulnya enggak, itu timbul pada sore hari, ketika orang-orang berdatangan. Kemudian saling meminta, sebagai pemuda-pemuda, bagaiamana cara untuk menyampaikan ide-ide dalam rangka membangkitkan bangsa dengan semengat kepemudaan. Alhamdulilah, kalau putar video tidak ada konten-konten berbau politik. Ayo coblos atau apa. Semuanya bergerak di kepemudaan,” beber Arief lagi. (lta/and/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
25o
Kurs