Jumat, 10 Mei 2024

Mahfud MD Anggap Rencana Prabowo-Gibran Naikkan Rasio Pajak 23 Persen Tak Masuk Akal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Mahfud MD cawapres nomor urut 3 melontarkan pertanyaan soal rasio pajak kepada Gibran Rakabuming Raka cawapres nomor urut 2 dalam debat Pilpres kedua, Jumat (22/12/2023). Foto: tangkapan layar

Mahfud MD calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 dalam debat Pilpres 2024 kedua mempertanyakan kepada Girbran Rakabuming Raka cawapres nomor urut 2 soal rasio pajak.

Diketahui dalam visi-misi Prabowo-Gibran, ada wacana menaikkan rasio pajak 23 persen. Menurut Mahfud, angka tersebut hampir tidak masuk akal karena hanya bisa diraih jika pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 10 persen pertahun.

“Padahal selama ini pertumbuhan ekonomi lima, enam gitu (per tahun). Itu kalau anda bisa menaikkan rasio pajak sampai segitu, (pertumbuhan ekonomi) bisa 10 persen. Lalu bagaimana anda mau menaikkan pajak? orang intensif pajak aja orang tidak ambil,” tanyanya kepada Gibran dalam sesi debat, Jumat (22/12/2023).

Dia juga mempertanyakan pemahaman Gibran soal perbedaan penerimaan pajak dan rasio pajak. Menurut Mahfud, kalau 23 persen yang dimaksud dari APBN sama saja dengan salah.

“Karena sekarang saja sudah 82 persen, dengan tax rasio sekarang hanya 10,5 persen, sumbangan terhadap APBN itu 20 persen. Saya ingin 20 persen itu dari apa, dari PDB atau APBN? tanya Mahfud.

Menkopolhukam itu juga mengingatkan agar hati-hati dan tak asal menaikkan pajak, karena sangat sensitif di masyarakat.

“Kita sudah berkali-kali menawarkan tax amnesty tak jelas hasilnya, kemudian insentif pajak sudah ditawarkan pemerintah, tapi tidak ada yang mau. Karena diperas-peras juga jadi alat nego di kantor pajak. Oleh sebab itu ini harus jelas 23 persen dari apa?” tutup Mahfud.

Menjawab pertayaan Mahfud, Gibran mengatakan kalau menaikkan pajak dan rasio pajak tentu berbeda. Dia menegaskan tidak ingin berburu di dalam kebun binatang, namun memperluas kebun binatangnya.

“Kita tanami, binatangnya kita gemukan. Artinya apa? membuka dunia usaha baru. Sekarang yang punya NPWP ini baru 32 persen, artinya kita harus melakukan intesifikasi dan ekstensifikasi. Saya tahu pasti pada negativ thinking, tidak, kita tidak akan memberatkan UMKM. Yang dibawah omsetnya Rp500 juta, pajaknya nol, pengen modal Rp200 juta tanpa agunan, tak ada yang memberatkan,” jelasnya.

Kemudian, Putra sulung Joko Widodo Presiden itu kembali bersikukuh dan menegaskan pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan lewat optimalisasi hilirisasi.

“Sekali lagi pak, saya tadi baru bicara soal nikel, kita belum bicara soal boxit, tembaga, bio etanol, bio avtur, bio diesel, wah kalau kita serius pak, kita bisa menjadi raja energi dunia pak. Tapi kalau itu kita serius, harus ada keberlanjutan dan penyempurnaan,” tutupnya.

Sebagai informasi, Tema debat cawapres kali ini adalah ekonomi, yang menyangkut ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital; keuangan; investasi pajak; perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD; infrastruktur; dan perkotaan.

Debat cawapres pertama itu akan dipandu oleh dua moderator, yakni Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa. Terdapat 11 orang panelis sebagai tim penyusun pertanyaan untuk para cawapres.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024. (bil/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
29o
Kurs