Senin, 29 April 2024

Indonesia Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Pahala Nugraha Mansury Wakil Menteri Luar Negeri menyampaikan pernyataan nasional Indonesia dalam KTT ke-19 Gerakan Non Blok yang berlangsung di Uganda, pada Sabtu (20/1/2024). Foto: Kemlu RI

Pahala Nugraha Mansury Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) menyatakan, Indonesia mendukung keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal itu ia katakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Gerakan Non Blok (GNB) yang digelar di Kampala, Uganda, pada Sabtu (20/1/2024).

Pihaknya menegaskan, pentingnya perjuangan bersama negara berkembang untuk mewujudkan kemerdekaan, keadilan, kesetaraan, dan pembangunan.

“Semangat inilah yang harus selalu jadi inspirasi GNB dalam menghadapi berbagai tantangan global, terutama dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina dan menjaga kepentingan negara berkembang”, katanya saat dilansir dari Antara.

Khusus isu Palestina, Indonesia mendesak agar GNB bersatu, mendesak gencatan senjata di Gaza, serta mendorong proses perdamaian dan mengupayakan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Ia menyebut, saat ini ada lima anggota GNB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ia berharap, mereka dapat membantu menyuarakan posisi bersama GNB terkait Palestina.

Selain di pertemuan utama KTT GNB, ia juga bertemu dengan Menlu Palestina dan Menlu Afrika Selatan terkait isu Palestina. Dalam pertemuan itu, ia menekankan dukungan Indonesia bagi perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai solusi jangka panjang dan kemerdekaan. Indonesia juga mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Selanjutnya, kata dia, Indonesia mendorong GNB untuk menjadi bagian dari solusi global dan konsisten mengedepankan kepentingan negara berkembang, terutama dalam merealisasikan hak atas pembangunan.

“Kita harus menjamin hak negara berkembang melaksanakan pembangunan sesuai dengan prioritas nasionalnya, misalnya melalui hilirisasi industri,” katanya.

Ia menekankan bahwa GNB adalah kekuatan politik yang sangat besar.

“Anggota GNB saat ini 121 negara, dengan jumlah penduduk sekitar 55 persen penduduk dunia. Dengan kekuatan sebesar ini, GNB harus mampu mengubah tata dunia agar lebih mencerminkan keadilan bagi semua,” pungkasnya.(ant/ris/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs