Senin, 29 April 2024

Pukul 10 Ribu Kentongan, Megawati Ajak Masyarakat Lawan Intimidasi dan Kecurangan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan di acara kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk Konser Salam Metal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk melawan tindak kecurangan, hingga intimidasi yang terjadi di Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Megawati di hadapan ratusan ribu massa yang hadir di acara kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk Konser Salam Metal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan ini saya mengajak seluruh rakyat Indonesia dimana pun berada untuk menunjukkan pemilihan umum 2024 yang demokratis jujur, adil, dan bermartabat,” kata Megawati.

Ia lantas menyampaikan, dalam rangka menjaga Pemilu berjalan demokratis, dirinya mengajak semua rakyat Indonesia melawan money politics hingga intimidasi.

Dalam gerakan perlawanan ini, Megawati mengajak semua untuk memukul 10 ribu ketungan sebagai tanda menjaga kewaspadaan.

“Dan sebagai tingkat kewaspadaan kita melawan money politics dan intimidasi, marilah. Jadi ibu sudah suruh bikin kentongan. Marilah kita secara simbolis memukul 10 ribu kentongan untuk meningkatkan kewasdaan kita, untuk negara kita tetap berdaulat dan merdeka, merdeka, merdeka,” tuturnya.

Ajakan Megawati memukul kentongan ini diikuti para ketua umum partai politik pengusung seperti Mardiono Plt Ketua Umum DPP PPP, Hary Tanoesoedibjo Ketua Umum Perindo, dan Oesman Sapta Odang Ketua Umum DPP Partai Hanura.

Selain itu dua anak Megawati yakni M Prananda Prabowo dan Puan Maharani juga turut mengikuti pemukulan kentongan. Mahfud MD Cawapres dan jajaran TPN Ganjar-Prabowo juga mengikuti gerakan ini.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP menjelaskan, jika pemukulan kentongan ini sebagai simbolisasi agar masyarakat tersadar untuk ikut menjaga kewaspadaan, melawan intimidasi dan kecurangan yang mungkin yang terjadi di Pilpres 2024.

“Kentongan ini tradisi masyarakat secara kolektif dan simbol kewaspadaan serta hidup dalam tradisi bangsa. Masyarakat pun diajak untuk ikut berpartisipasi mengawal pemilu yang jurdil,” ungkap Hasto.(faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs