Rabu, 24 April 2024

Karina: Lawan Kecanduan Gadget dengan Traditional Games

Laporan oleh Chusnul Mubasyirin
Bagikan
Karina Aliya Afandi finalis Puteri Anak Indonesia 2022 di tengah anak-anak memainkan dolanan tradisional. Foto: Istimewa

Mampukah dolanan tradisi menghentikan kecanduan gadget anak? Atau, kalau pertanyaan itu dianggap berlebihan, bisakah permainan tradisional (traditional games) mengurangi waktu anak bermain gadget? Saat pertanyaan itu dilontarkan pada Karina Aliya Afandi (12), jawabannya, “Mungkin, meski butuh perjuangan panjang.”

Tapi anak pasangan Leo Christian Afandi dan Sherly Setiono ini optimistis, kalau dolanan tradisi terus digalakkan, bisa menjadi ikon potensial untuk mengurangi kecanduan anak pada gadget. Bahkan kalau bisa dilebarkan menjadi gerakan secara nasional, dolanan tradisi akan mampu menjadi alternatif kegiatan anak yang lebih positif.

Karina Aliya Afandi di tengah anak-anak memainkan dolanan tradisional. Foto: Istimewa

“Bayangkan, kalau bisa diadakan lomba permainan tradisional untuk anak SD dan SMP se-Indonesia, pasti seru. Misalnya, ada Pekan Dolanan Tradisional se-Indonesia bersamaan di masing-masing sekolah, terus diadakan rutin pada momen tertentu, lama-lama kan anak jadi suka. Dari seru-seruan kemudian jadi kegiatan alternatif,” cetus siswa kelas 7 Elyon School Surabaya ini.

Mulai dari awal acara sampai terpilih juara, lanjutnya, divideo, diunggah ke media sosial, kemudian di mention ke Menteri Pendidikan bahkan presiden. “Kalau bisa begitu kan bagus. Konten medsos kita positif, anak-anak pun jadi kreatif dan bisa bersosialisasi dengan sesama teman lebih alami,” katanya.

Itulah antara lain misi yang akan dibawa Karina pada Grand Final pemilihan Puteri Anak Indonesia 2022. Karina ingin mengaktualkan lagi traditional games sebagai kegiatan alternatif anak, di tengah kecanduan anak pada gadget. Jenis-jenis permainan tradisional ingin diperkenalkan lagi di kalangan anak-anak, seperti holahop, slebor-sleboran, egrang, sampai cublak-cublak suweng, demi untuk melestarikannya.

Keinginan kuatnya mengajak anak-anak Indonesia kembali mencintai permainan tradisional, didorong misinya yang dibingkai dalam semangat “Aku Anak Indonesia, Aku Cinta Indonesia.” Dengan semangat itu pula, Karina juga mengajak anak-anak Indonesia lebih mengenal dan mencintai pariwisata di Tanah Air.

Karina Aliya Afandi, finalis di Grand Final Pemilihan Puteri Anak Indonesia 2022. Foto: Istimewa

Menurutnya, ada banyak obyek wisata di Jawa Timur yang bagus untuk dikunjungi. Untuk teman-teman sebayanya, ia merekomendasikan obyek wisata edukatif seperti Museum Tugu Pahlawan, untuk lebih mengenal masa perjuangan kemerdekaan jaman dulu. Selain itu, ia juga menyebut destinasi Bukit Jedih dan Pantai Tengket di Madura, yang pemandangannya masih alami.

Tidak hanya itu, Karina juga punya perhatian khusus soal aksi bullying yang terus mengintai anak-anak Indonesia. Dia tidak ingin ada temannya yang jadi obyek bullying.

“Benar, saya ingin kita semua terhindar dari aksi bullying, terutama pada teman-teman sebaya saya, karena tindakan itu merusak. Saya sudah siapkan naskahnya tentang Anti Bullying Anak,” katanya.

Semua tema unggulan itulah yang akan dibawa Karina di Grand Final Pemilihan Puteri Anak Indonesia 2022 nanti. Karina tidak mau membawa tangan kosong, saat adu piawai dengan peserta lain se-Indonesia.

“Saya membawa misi yang jelas, untuk Tanah Air saya, untuk anak-anak Indonesia. Mungkin bagi sebagian orang ini dianggap mimpi kosong. Tapi saya tulus ingin menghadiahkannya untuk Tanah Air saya, Indonesia,” tegasnya.

Ya, Karina akan mewakili Jawa Timur di ajang Pemilihan Puteri Anak Indonesia 2022. Grand final rencananya digelar di Gedung Smeco Sme Tower, Jl Gatot Subroto Jakarta, 3 November 2022. Nanti Karina akan bersaing dengan sekitar 39 peserta dari 16 Provinsi di Indonesia.

Karina dikirim mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional, setelah berhasil menyisihkan kontestan lain di ajang pemilihan Puteri Anak tingkat regional Jawa Timur beberapa bulan lalu. Dengan kecerdasan dan percaya dirinya yang kuat, Karina ingin menyumbangkan kemenangan untuk Jawa Timur.

Tentu segala keterampilan dan talent yang dibutuhkan untuk meraih juara, sudah dipersiapkan sejak jauh hari sebelumnya. Mulai dari literasi untuk memperkaya wawasan, berlatih olah vokal, kursus modelling, menari, dan masih banyak lagi.

Meski sudah membekali diri dengan berbagai kemampuan dan talent, tapi Karina tetap mengharapkan dukungan dan doa dari warga Jawa Timur. Tidak lupa, Karina juga berterima kasih kepada teman-teman, sekolah, saudara dan semua pihak yang sudah memberikan dukungan selama ini. Termasuk Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo Wakapolda Jatim, Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Surabaya, dan Letnan Jenderal (purn) TNI Suharto Komandan Korps Marinir.

Atas semua doa dan dukungan itu, Karina berjanji, “Saya akan berusaha sebaik mungkin, untuk tidak mengecewakan warga Jawa Timur.”(cus/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
27o
Kurs