Rabu, 7 Mei 2025

TikTok Hapus Puluhan Ribu Video Berisi Informasi Keliru terkait Pemilu

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi logo aplikasi Tiktok. Foto: Reuters

TikTok mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghapus puluhan ribu video yang mengandung informasi keliru dan melanggar kebijakan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Tidak hanya itu, TikTok juga menghadirkan pusat panduan Pemilu di dalam aplikasi yang telah dijangkau oleh 55 juta pengguna.

“Untuk menegakkan kebijakan dan melawan penyebaran informasi keliru terkait Pemilu di platform kami, kami telah berinvestasi secara besar-besaran di sistem moderasi konten yang mengombinasikan teknologi automasi dan moderator manusia yang terampil,” demikian keterangan resmi TikTok Indonesia dilansir Antara, Senin (25/3/2024).

Sejak kampanye Pemilu yang dimulai pada 28 November 2023, hingga hari kedua pemungutan dan penghitungan suara pada 15 Februari 2024, TikTok telah menghapus lebih dari 17.000 video yang melanggar kebijakan informasi, 38.000 video yang melanggar kebijakan sipil dan integritas pemilu.

Selain itu, lebih dari 3.000 video yang melanggar kebijakan tentang media sintetis dan media yang dimanipulasi. Perusahaan itu juga mengirimkan lebih dari 4.000 video kepada mitra pemeriksa fakta. Separuh lebih dari video-video tersebut kemudian dihapus dari platform.

Sementara itu, Indonesia telah menyelesaikan proses pemilu pada pertengahan Februari lalu dengan melibatkan ratusan juta pemilih.

Berdasarkan data pada Januari 2024, tercatat lebih dari 120 juta warga Indonesia menggunakan aplikasi TikTok. Oleh karenanya, TikTok menjadi salah satu media sosial populer sebagai sarana berkampanye bagi para calon presiden maupun calon anggota legislatif. (ant/sya/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Rabu, 7 Mei 2025
31o
Kurs