
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar mencatat ada 40 pasien santri korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, yang sudah pulang dan menjalani rawat jalan, pada Selasa (30/9/2025).
Sebanyak 40 pasien santri korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny tersebut, sebelumnya mendapat perawatan di RSI Siti Hajar pascakejadian, kemudian kondisinya membaik dan sudah bisa pulang dengan dijemput orang tua.
Erly Mawar Nur Aini dokter sekaligus Plt. Kabid Pelayanan Penunjang Non Medis RSI Siti Hajar menyatakan, saat ini RSI Siti Hajar masih merawat 10 pasien yang butuh penanganan dengan rawat inap.
Selain itu, ada juga satu pasien korban Ponpes Ambruk di RSI Siti Hajar yang dirujuk ke RS Sakinah Mojokerto, karena harus mendapat penanganan bedah syaraf.
Sebelumnya, RSI Siti Hajar juga mencatat ada 1 korban santri asal Surabaya yang meninggal dunia di rumah sakit. Pada Senin (29/9/2025) malam, jenazah sudah dibawa ke Bangkalan, Madura, menggunakan ambulance dari RSI Siti Hajar Sidoarjo.
“Sementara total 52 orang (total yang dibawa ke RSI Siti Hajar dari Ponpes Al-Khoziny,” katanya dalam data pukul 13.00 WIB.
Jumlah 52 orang tersebut, bertambah dari jumlah pada Senin (29/9/2025) malam yang berada di angka 44 pasien santri korban ponpes ambruk.
Sepuluhan santri yang dibawa ke RS Siti Hajar Sidoarjo merupakan santri yang terdampak dari runtuhnya bangunan di Ponpes Al khoziny di Sidoarjo kemarin.
Dari kemarin pascakejadian sampai saat ini, RS Siti Hajar menyediakan posko informasi di halaman rumah sakit, untuk masyarakat atau wali santri yang ingin menanyakan korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut.
Selain RS Siti Hajar, sejumlah pasien korban ambruknya bangunan Ponpes juga dibawa ke rumah sakit lain, seperti RS Notopuro dan juga RS Delta Surya, Sidoarjo.(ris/kir/iss)