
Total ada 40 jenazah korban ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, teridentifikasi hingga Rabu (8/10/2025) malam.
Kombes Pol.Khusnan Marzuki Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim menyebut, hari ini, ada 6 jenazah yang teridentifikasi, swsudah kemarin 34 jenazah teridentifikasi.
“Tim Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi enam kantong jenazah, yang terdiri dari enam jenazah dan enam kantong jenazah cocok atau match dengan enam nomor ante mortem,” tuturnya, saat konferensi pers Rabu (8/10/2025) malam.
Dari total 67 kantong jenazah yang berhasil dievakuasi dari tempat kejadian runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny, sudah teridentifikasi 40 orang jenazah.
Sisanya masih ada 27 kantong jenazah dalam proses identifikasi. Belum diketahui berapa total korban meninggal, karena dari seluruh temuan kantong jenazah tidak semuanya utuh, 8 di antaranya hanya bagian tubuh.
“Saat ini proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem,” tuturnya.
Dia menegaskan, sampel DNA semua jenazah sudah dikirim ke laboratorium di Jakarta untuk identifikasi.
“Yang kami terima di Rumah Sakit Bayangkara, Surabaya, 62 (5 lainnya sudah diidentifikasi di RSI Siti Hajar dan RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo),” bebernya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyatakan, hingga jenazah ke-40, semuanya anak-anak kemungkinan santri.
Sekadar informasi, total korban diperkirakan 171 orang berdasarkan temuan 67 kantong jenazah dan 104 santri selamat.
Berikut daftar lengkap 40 jenazah yang telah teridentifikasi hingga malam ini:
1. Mohammad Anas Fahmi (15) Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
2. Muhammad Reza Syfai Akbar (14) Peneleh Ganteng Surabaya
3. Afifuddin Zarkasi (13) Balongsari, Tandes, Surabaya
4. Moh. Rizki Maulana Saputra (16) Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
5. Moh. Ubaidillah (17) Karpote, Blega, Bangkalan
6. Virgiawan Narendra Sugiarto (16) Mayong, Karangbinangun, Lamongan
7. Moch. Ali Sirojuddin (13) Dupak, Krembangan, Surabaya
8. Muhammad Azam Habibi (14) Sidotopo, Semampir, Surabaya
9. Maulidy Hasany Kamil (16) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
10. Ach. Fathoni Abil Falaf (17) Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
11. M. Azam Alby Alfa Himam (17) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
12. Khoirul Mutaqin (18) Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
13. Farhan (17) Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
14. Syafiuddin (15) Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
15. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) Sidokumpul, Gresik
16. Muhammad Ubaydillah (15) Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
17. Achmad Alby Fahri (13) Semampir, Surabaya
18. Maulana Alfan Ibrahimavic (13) asal Pabean Cantian, Surabaya
19. Mochammad Mashudulhaq (14) asal Dukuh Pakis, Surabaya
20. Muhammad Soleh (22) asal Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
21. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) asal Putat Jaya, Surabaya
22. Moch. Agus Ubaidillah (14) asal Gresik Gadukan, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya.
23. Firman Nur (16) warga Tembok Lor
24. Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) warga Kenjeran Surabaya
25. Daul Milal (15) warga Kapasan, Surabaya
26. Nuruddin (13) warga Karang Gayam, Blega, Bangkalan
27. Ahmad Rijalul Haq (16) warga Dapuan Baru, Surabaya
28. Moh. Royhan Mustofa (17) warga Kamal Bangkalan
29. Abdul Fattah (18) warga Asem Manunggal
30. Wsdiur Rohib (17) warga Gayungan
31. Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) warga Bekasi
32. Moh. Dafin (13) warga Semarang
33. M. Ali Rahbini (19) warga Tambelang Sampang
34. Sulaiman Hadi (15) warga Bangkalan.
35. Abdus Somad (17) warga Sampang.
36. Imam Junaidi (16) warga Bangkalan.
37. Mohammad Fajri (14) warga Surabaya.
38. Muhamadd Nasi Hudin (15) warga Bangka Belitung.
39. Achmad Suwaif (15) warga Bangkalan.
40. Mochammad Haikal Ridwan (14) warga Bangkalan.(lta/rid)